
Pelatih Tottenham Hotspurs, Ange Postecoglou (Foto: Goal)
Jakarta, Jurnas.com - Tottenham Hotspur kembali mencatatkan hasil mengecewakan setelah tumbang 0-2 dari Aston Villa dalam lanjutan Premier League pada Sabtu (17/5), sekaligus menyamai rekor kekalahan terbanyak sepanjang sejarah klub dan memastikan rekor baru yang tak diinginkan.
Dengan fokus utama tertuju pada final Liga Europa pekan depan, manajer Ange Postecoglou menurunkan skuad eksperimental yang dihuni pemain-pemain muda seperti Antonin Kinsky, Mikey Moore, dan Sergio Reguilon dalam lawatannya ke markas Aston Villa di Villa Park.
Meski sempat mampu meredam tekanan tuan rumah di babak pertama dan menciptakan beberapa peluang, Spurs akhirnya tak kuasa menahan gempuran tim asuhan Unai Emery yang turun dengan kekuatan penuh. Ezri Konsa membuka keunggulan Villa di babak kedua, disusul gol cantik dari Boubacar Kamara yang mengunci kemenangan.
Kekalahan ini membuat Spurs tetap tertahan di angka 38 poin dari 37 pertandingan. Artinya, sekalipun menang di laga terakhir, Tottenham hanya bisa mengakhiri musim dengan maksimal 41 poin, jumlah yang mencatatkan rekor terendah klub di era Premier League. Rekor sebelumnya tercatat pada musim 1997-1998 saat mereka mengumpulkan 44 poin.
Tak hanya itu, hasil buruk ini juga membuat Tottenham menyamai rekor kekalahan terbanyak dalam satu musim di semua kompetisi, yakni 25 kali. Catatan serupa terakhir kali terjadi pada musim 1991-92.
Lebih lanjut, masih ada harapan bagi Spurs untuk menyelamatkan musim mereka. Kemenangan atas Manchester United yang juga tengah terpuruk di final Liga Europa pekan depan di Bilbao bisa mengubah narasi buruk ini menjadi kisah penebusan.
Dalam konferensi pers usai laga, Postecoglou tetap memberikan apresiasi atas usaha para pemainnya.
“Saya pikir sebelum mereka mencetak gol, para pemain sudah bekerja keras. Mereka tampil disiplin dan terorganisir,” ujarnya seperti dikutip dari sportsmole.
“Kami tidak banyak memberikan celah untuk Villa. Kami juga punya beberapa peluang. Tapi setelah mereka mencetak gol, kepercayaan diri kami mulai turun.”
“Beberapa pemain tampak kelelahan, dan wajar karena banyak dari mereka jarang mendapat menit bermain musim ini. Saat kelelahan mulai terlihat, permainan pun mulai lepas kendali.”
Postecoglou juga menyebut bahwa meski kalah, ada nilai positif yang ia ambil, termasuk menit bermain yang berharga bagi pemain seperti Son Heung-min dan Alfie Wilson. Ia pun memberi kabar soal Pape Sarr dan Mikey Moore yang harus ditarik keluar karena cedera, dengan Sarr mengalami masalah di bagian punggung.
Setelah final Liga Europa, Tottenham akan menutup musim Premier League mereka yang penuh kekecewaan dengan menjamu Brighton & Hove Albion pada 25 Mei mendatang.
KEYWORD :Liga Inggris Tottenham Hotspur UCL Manchester United