
Gambar tanaman cabai (Foto: Pexels/Prathyusha Mettupalle)
Jakarta, Jurnas.com - Menanam cabai secara hidroponik bukan hanya solusi cerdas untuk menghemat biaya dapur, tetapi juga cara menyenangkan untuk berkebun di rumah tanpa memerlukan lahan luas. Dengan teknik yang tepat, Anda bisa menikmati hasil panen cabai segar sepanjang tahun.
Berikut adalah panduan lengkap cara menenam cabai secara hidroponik yang mudah diikuti, praktis dan efektif, cocok untuk pemula, yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Persiapan Benih dan Penyemaian
Mulailah dengan memilih benih cabai yang sehat dan berkualitas. Rendam benih dalam air hangat (37–50°C) selama 24 jam untuk mempercepat perkecambahan. Setelah itu, semai benih pada media seperti rockwool atau cocopeat yang telah dibasahi. Pastikan benih diletakkan di tempat yang teduh dan lembap hingga muncul daun sejati, biasanya sekitar 2–4 minggu.
2. Menyiapkan Media Tanam Hidroponik
Untuk sistem hidroponik, pilih media tanam seperti rockwool, cocopeat, atau campuran arang sekam dan serabut kelapa dengan perbandingan 1:1. Media ini harus steril dan memiliki pH sekitar 5,5–6,5. Jika menggunakan sistem wick, siapkan kain flanel sebagai sumbu yang menghubungkan media tanam dengan larutan nutrisi.
3. Menyusun Sistem Hidroponik
Gunakan wadah bekas seperti botol plastik atau ember sebagai penampung larutan nutrisi. Pastikan ada saluran untuk sumbu kain flanel agar air dapat terserap ke media tanam. Sistem wick cocok untuk pemula karena perawatannya mudah dan tidak memerlukan pompa listrik.
4. Pemindahan Bibit ke Sistem Hidroponik
Setelah bibit memiliki 2–4 daun sejati, pindahkan dengan hati-hati ke sistem hidroponik. Gunakan metode tanam yang sesuai dengan sistem yang Anda pilih, seperti menempatkan rockwool ke dalam pot atau memasang bibit pada sumbu kain flanel. Pastikan akar tidak rusak selama proses pemindahan.
5. Pencahayaan dan Suhu Ideal
Cabai membutuhkan sinar matahari langsung minimal 6 jam per hari. Jika menanam di dalam ruangan, pertimbangkan penggunaan lampu LED khusus tanaman. Suhu ideal untuk pertumbuhan cabai hidroponik adalah antara 25–30°C.
6. Pemupukan dan Nutrisi
Gunakan pupuk hidroponik yang mengandung unsur makro dan mikro. Pada fase vegetatif, larutan nutrisi dengan konsentrasi sekitar 1000–1500 ppm cukup. Saat tanaman memasuki fase generatif, tingkatkan menjadi 2000–2500 ppm. Selain itu, semprotkan pupuk daun seperti Gandasil atau POC Nasa setiap 7–10 hari untuk mendukung pembungaan dan pembuahan.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
Meskipun sistem hidroponik mengurangi risiko hama tanah, tanaman cabai tetap rentan terhadap serangan kutu daun, ulat grayak, atau penyakit jamur. Gunakan pestisida nabati atau kimia secara bijak, terutama menjelang masa panen. Perhatikan juga kebersihan lingkungan tanam untuk mencegah penyebaran penyakit.
8. Waktu Panen dan Tips Memanen
Cabai hidroponik siap dipanen setelah 75–90 hari, tergantung varietas dan kondisi lingkungan. Untuk hasil terbaik, panen pada pagi hari sebelum sinar matahari terik. Cabai dapat dipanen saat masih hijau atau sudah merah, sesuai kebutuhan. Pastikan menggunakan alat yang bersih dan tajam untuk meminimalisir kerusakan pada tanaman.
Tips Tambahan untuk Pemula
-
Mulailah dengan sistem wick menggunakan botol bekas agar hemat biaya dan mudah dirawat.
-
Gunakan air sumur atau air hujan yang tidak tercemar untuk larutan nutrisi.
-
Jaga kebersihan sistem hidroponik untuk mencegah pertumbuhan alga dan bakteri.
-
Lakukan rotasi tanaman untuk mencegah penurunan kualitas media tanam.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menikmati hasil panen cabai hidroponik yang melimpah dan berkualitas. Selamat berkebun!
KEYWORD :Cabai Sistem Hidroponik Menanam cabai Tanam hidroponik