Rabu, 14/05/2025 18:22 WIB

Lawan City di Final FA Cup, Crystal Palace Siap Ukir Sejarah

Piala FA adalah kompetisi tertua dan paling bergengsi di dunia sepak bola Inggris.

Logo Crystal Palace (Foto: logowik)

Jakarta, Jurnas.com - Piala FA adalah kompetisi tertua dan paling bergengsi di dunia sepak bola Inggris. Turnamen ini dipenuhi oleh sejarah dan tradisi panjang, serta selalu menyita perhatian jutaan penonton dari berbagai penjuru dunia.

Lebih dari 40 klub berbeda pernah mengangkat trofi legendaris ini, namun hingga kini, Crystal Palace belum pernah sekalipun mencicipi gelar juara, bahkan trofi mayor apapun, dalam 119 tahun sejarah klub.

Namun, peluang emas kembali hadir. The Eagles bersiap menghadapi final Piala FA mereka yang ketiga, sepanjang sejarah ketika mereka akan berhadapan dengan raksasa sekaligus pemilik tujuh gelar FA Cup, Manchester City, di Stadion Wembley pada Sabtu malam waktu Indonesia Barat (17/5).

Langkah Crystal Palace ke partai puncak cukup impresif. Anak asuh Oliver Glasner berhasil melewati hadangan Stockport County, Doncaster Rovers, Millwall, dan Fulham, sebelum akhirnya menghajar Aston Villa 3-0 di babak semifinal pada akhir April. Kini mereka hanya tinggal satu laga atau mungkin lebih jika pertandingan harus dilanjutkan, dari sejarah baru bagi klub London Selatan itu.

Kisah Crystal Palace di final Piala FA selalu menghadirkan drama. Final pertama mereka terjadi pada tahun 1990. Saat itu, Palace yang baru saja kembali ke kasta tertinggi setelah hampir satu dekade, bertemu Manchester United.

Mereka yang berstatus underdog, namun berhasil mencetak gol lebih dulu melalui sundulan Gary O`Reilly. Gol tersebut dibalas oleh Brian Robson dan Mark Hughes yang membalikkan keadaan untuk United. Namun, pemain pengganti Ian Wright tampil heroik dengan mencetak dua gol dan membawa pertandingan ke hasil imbang 3-3 setelah perpanjangan waktu.

Sayangnya, lima hari kemudian dalam laga ulang, United berhasil mengalahkan Palace 1-0 melalui gol langka dari Lee Martin yang hanya mencetak dua gol sepanjang kariernya bersama Setan Merah.

Dua puluh enam tahun berselang, Crystal Palace kembali ke final FA Cup pada 2016, kembali melawan Manchester United. Kali ini dipimpin oleh Alan Pardew, yang pada 1990 tampil sebagai pemain di final pertama Palace. Laga berlangsung sengit di depan hampir 89.000 penonton di Wembley.

Jason Puncheon membawa Palace unggul di menit ke-78 dan selebrasi ikonik ala dansa dari Pardew pun terjadi di pinggir lapangan. Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama. Juan Mata menyamakan kedudukan tiga menit berselang. Laga pun berlanjut ke babak tambahan.

Meskipun United harus bermain dengan 10 orang setelah Chris Smalling diusir keluar pada menit ke-105, Jesse Lingard menjadi pahlawan lewat gol spektakuler dari tendangan voli di menit ke-110, menghancurkan impian Crystal Palace meraih trofi pertamanya.

Kini, peluang ketiga datang. Crystal Palace kembali ke Wembley dengan semangat dan ambisi baru untuk menulis sejarah dan mengangkat trofi Piala FA untuk pertama kalinya.

Akankah mereka berhasil melawan dominasi Manchester City, atau kisah tragis di dua final sebelumnya kembali terulang?

 

KEYWORD :

Manchester City Crystal Palace Webley FA Cup Manhester City




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :