Rabu, 14/05/2025 03:35 WIB

Tips Jika Barang Hilang atau Tertinggal saat Ibadah Haji

Kepala Seksi Layanan Transportasi dan Perlindungan Jemaah (Linjam) Daerah Kerja (Daker) Madinah, M. Slamet, memberikan beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan jika mengalami situasi tersebut.

Ibadah haji di Mekah, Arab Saudi (Foto: Dok. Ditjen PHU)

Jakarta, Jurnas.com - Pergerakan jemaah haji Indonesia dari Madinah menuju Makkah resmi dimulai sejak 10 Mei 2025. Di tengah mobilitas tinggi jemaah dari berbagai hotel menuju Makkah, risiko barang tertukar, tertinggal, atau hilang bisa terjadi. Karenanya, jemaah diimbau lebih waspada serta memahami langkah-langkah yang tepat jika menghadapi situasi ini.

Saat meninjau pergerakan jemaah di Sektor 5, Madinah, Senin (12/5/2025), Kepala Seksi Layanan Transportasi dan Perlindungan Jemaah (Linjam) Daerah Kerja (Daker) Madinah, M. Slamet, memberikan beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan jika mengalami situasi tersebut.

Pertama, tetap tenang. Jemaah diimbau agar jangan panik bila barang miliknya tertinggal atau hilang. "Ada petugas haji Indonesia siap membantu, jadi tetap tenang," ujar Slamet, seperti dikutip dari laman Kemenag.

Kedua, segera lapor kepada petugas Perlindungan Jemaah (Linjam) di sektor masing-masing. Di setiap sektor pemondokan terdapat dua petugas Linjam. Jika Anda menyadari barang hilang atau tertinggal, langkah pertama adalah menghubungi petugas Linjam di sektor Anda.

Ketiga, berikan informasi detail. "Sampaikan informasi sejelas mungkin mengenai ciri-ciri barang yang hilang atau tertinggal, perkiraan waktu dan lokasi terakhir melihat barang tersebut," kata Slamet.

Keempat, petugas akan berkoordinasi. Petugas Linjam sektor akan berkoordinasi dengan Daker Madinah dan pihak terkait, termasuk petugas di bandara jika barang kemungkinan tertinggal saat kedatangan.

Kelima, jangan ragu bertanya. "Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya kepada petugas haji di sekitar Anda," tutur Slamet.

M. Slamet mencontohkan penanganan barang seperti kursi roda yang tertinggal di bandara. "Kita koordinasikan dengan Linjam di Bandara, dikirim ke Daker Madinah, kemudian kita data, kita lihat ini dari embarkasi mana, setelah kita data, kita sampaikan ke linjam sektor untuk mengambil barang-barang tersebut di Daker Madinah," terangnya.

Ia juga menyebutkan beragam jenis barang yang sering tertinggal, seperti tas koper, kursi, hingga telepon genggam.

Selain fokus pada penanganan barang, M. Slamet juga mengingatkan jemaah untuk selalu menjaga kesehatan dan membawa kartu identitas. "Kartu identitas ini penting untuk memudahkan petugas membantu jika jemaah lupa jalan kembali ke hotel," pesannya.

"Seluruh barang jemaah yang ditemukan petugas akan kami amankan dan diupayakan untuk dikembalikan. Jika memang tidak ditemukan pemiliknya di tanah suci, akan kami bawa kembali ke Indonesia," pungkas M. Slamet, memberikan kepastian kepada jemaah.

KEYWORD :

Barang Hilang Jemaah Haji Ibdah Haji Perlindungan Jemaah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :