
Gambar lobster air tawar (Foto: Bisnis UKM)
Jakarta, Jurnas.com - Memelihara lobster air tawar di rumah kini bukan sekadar tren, tapi juga peluang usaha menjanjikan. Dengan perawatan yang relatif mudah dan biaya operasional yang cukup terjangkau, siapa pun bisa memulai budidaya mini dari rumah.
Jenis lobster air tawar yang umum dipelihara antara lain Cherax quadricarinatus dan Procambarus clarkii. Keduanya cocok untuk pemula karena tahan terhadap perubahan kondisi air. Selain itu, kedua jenis lobster ini permintaan pasarnya cukup tinggi, baik untuk konsumsi maupun hobi.
Lobster bisa hidup di akuarium, ember besar, atau bak fiber hingga terpal. Yang penting, wadah harus memiliki sirkulasi air yang baik dan tidak terlalu dangkal, serta oksigen dan suhu yang stabil.
Mau Budidaya Lobster Air Tawar, Ini Caranya
Selain itu, agar lobster tumbuh optimal, kualitas air juga perlu diperhatikan secara rutin. pH yang ideal berada di kisaran 6,5 hingga 8 dengan suhu 24–28°C agar lobster tidak stres.
Untuk menjaga kestabilan suhu, air sebaiknya diganti sebagian setiap lima hingga tujuh hari. Di samping itu, penggunaan aerator akan membantu menjaga kadar oksigen tetap cukup.
Setelah hal mendasar dipahami serta tempat pemeliharaan siap, langkah berikutnya adalah memilih indukan yang sehat dan aktif. Indukan yang baik biasanya memiliki warna cerah, gerakan responsif, dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.
Pemilihan indukan yang tepat akan mendukung keberhasilan pemeliharaan atau budidaya ke depannya. Karena itu, hindari membeli lobster yang terlihat lesu atau memiliki luka, apalagi ekor melepuh.
Berikutnya, pemberian pakan harus dilakukan secara teratur namun tidak berlebihan. Kombinasi pelet udang, sayuran rebus seperti kangkung, dan cacing sutra cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka.
Namun, sisa pakan yang menumpuk di dasar wadah bisa menurunkan kualitas air jika tidak segera dibersihkan. Oleh karena itu, berikan pakan secukupnya dan bersihkan sisa makanan setiap hari.
Selain makanan, tempat persembunyian juga sangat penting bagi lobster. Sebab, saat molting atau pergantian kulit, mereka menjadi sangat rentan dan butuh ruang aman untuk bersembunyi.
Jika tidak disediakan, risiko stres atau bahkan kematian bisa meningkat karena mereka bisa saling menyerang. Maka itu, letakkan pipa paralon, batu, atau potongan genteng sebagai tempat lindung.
Risiko kanibalisme juga menjadi tantangan tersendiri dalam memelihara lobster. Oleh sebab itu, pisahkan lobster berdasarkan ukuran dan perhatikan kebutuhan ruang setiap individu.
Tak hanya itu, kamu juga harus mewaspadai kemungkinan serangan penyakit seperti jamur atau infeksi bakteri. Cara terbaik mencegahnya adalah menjaga air tetap bersih dan tidak tercemar.
Untuk mendukung pertumbuhan dan proses molting yang sempurna, kebutuhan kalsium juga harus terpenuhi. Beberapa orang menambahkan cangkang bekicot atau kapur dolomit sebagai suplemen alami.
Dengan perawatan yang konsisten, lobster air tawar bisa dipanen dalam waktu lima hingga enam bulan. Harganya pun cukup menjanjikan, mulai dari Rp50.000 hingga ratusan ribu rupiah per ekor tergantung ukuran dan jenisnya.
Melihat prospeknya, usaha ini tidak hanya menarik bagi penghobi, tapi juga untuk pelaku UMKM. Sebab, permintaan pasar dari restoran, pecinta akuarium, hingga ekspor terus mengalami peningkatan.
Jadi, memelihara lobster air tawar bukan sekadar aktivitas seru di rumah, tapi juga bisa menjadi pintu masuk menuju peluang bisnis baru. Dengan modal kecil, siapa pun bisa mencobanya. Selamat mencoba. (*)
KEYWORD :Pemeliharaan lobster Lobster Air Tawar Budidaya Rumahan