Senin, 12/05/2025 11:26 WIB

Wamensos Pastikan Program Sekolah Rakyat Tepat Sasaran

Wamensos Pastikan Program Sekolah Rakyat Tepat Sasaran

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono saat melakukan kunjungan langsung ke rumah calon siswa Sekolah Rakyat guna memastikan program tersebut tepat sasaran (Foto: Kemensos)

Yogyakarta, Jurnas.com - Kementerian Sosial (Kemensos) menekankan bahwa Sekolah rakyat yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Untuk memastikan program ini tepat sasaran dilakukan verifikasi dan seleksi secara ketat.

Hal tersebut ditekankan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono saat melakukan kunjungan langsung ke rumah calon siswa Sekolah Rakyat, Alfian (15) dan Galuh (14) di Yogyakarta, Sabtu (10/5/2025), untuk memastikan mereka benar-benar dari keluarga miskin.

“Perintah Bapak Presiden dalam Sidang Kabinet sangat jelas, Sekolah Rakyat harus dibuka tahun ini, dan dimulai dari anak-anak yang benar-benar berasal dari keluarga tidak mampu. Kami ground checking ke berbagai daerah. Makassar, Jawa Timur, sekarang Yogyakarta dan hari ini kami bertemu langsung dengan Galuh dan Alfian,” ujar Agus Jabo.

Galuh dan Alfian berasal dari keluarga dengan kategori desil 1 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yaitu keluarga miskin. Alfian merupakan sulung dari empat bersaudara, salah satu saudaranya mengalami lumpuh layu sejak kecil. Ayahnya, Ngadiman, sehari-hari bekerja sebagai buruh tani demi mencukupi kebutuhan keluarga.

Rumah yang dihuni Alfian dan keluarganya terletak di Desa Ngestiharjo, Bantul. Rumah tersebut berdiri di atas tanah milik orang lain. Bangunannya semi permanen, berdinding papan yang mulai lapuk dan beratapkan seng bekas yang tak sepenuhnya menutup ruangan, membuat hujan dan angin mudah masuk.

Di sudut ruangan yang sempit, sang adik yang mengalami lumpuh layu berbaring di atas kasur, nyaris menyentuh lantai. Kondisi rumah Alfian mencerminkan beratnya perjuangan keluarga ini menjalani kehidupan sehari-hari.

“Saya berharap bisa diterima di Sekolah Rakyat, selain dekat dari rumah, halamannya luas dan saya pernah main ke sana, saya ingin membantu keluarga dan bisa menjadi kebanggaan mereka,” kata Alfian.

Harapan Alfian tersebut disambut hangat oleh Agus Jabo. Ia mengatakan bahwa Alfian tetap harus semangat belajar dan yakin cita-citanya menjadi prajurit TNI tercapai.

“Mudah-mudahan tahun ini, bulan Juli [Sekolah Rakyat] bisa dibuka. Supaya Alfian nanti bisa sekolah di sana. Kan dekat sekolahnya. Jadi kalau kangen sama ibu segala macam, nanti ibu datang,” ujar Agus Jabo.

Selanjutnya, Agus Jabo bergerak ke rumah Galuh. Galuh yang berhasil menamatkan sekolah menengah pertama, sedang dalam penantian agar dapat diterima di Sekolah Rakyat. Ayah Galuh telah meninggal dunia, sementara ibunya bekerja sebagai juru masak di rumah makan untuk menghidupi empat anak.

“Situasi seperti ini sangat umum di lapangan, penghasilan hanya Rp1 juta–Rp1,5 juta per bulan untuk menghidupi satu keluarga. Dalam kondisi seperti ini, membiayai sekolah anak-anak tentu sangat berat. Maka Sekolah Rakyat menjadi solusi nyata untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi,” ujarnya.

Agus Jabo menegaskan Sekolah Rakyat bukan hanya menyediakan akses pendidikan, tetapi juga membentuk karakter kebangsaan, keagamaan, dan keterampilan vokasional. “Kalau setelah lulus SMA anak-anak belum bisa kuliah, mereka sudah siap kerja. Sekolah Rakyat akan membekali keterampilan yang relevan,” ujarnya.

Dengan kunjungan langsung dan dialog dengan calon siswa ini Kemensos memastikan bahwa program Sekolah Rakyat tepat sasaran. Pemerintah menargetkan pembukaan 100 Sekolah Rakyat tahun ini, dengan tahap awal di 53 titik.

KEYWORD :

Wamensos Agus Jabo Priyono Sekolah Rakyat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :