Sabtu, 10/05/2025 22:56 WIB

5 Teknik Seduh Kopi Paling Populer di Dunia

Umumnya, kopi disajikan secara sederhana. Di Indonesia misalnya, bubuk kopi kebanyakan diseduh dengan air panas lalu diaduk. Metode atau teknik penyeduhan kopi tradisional ini dikenal dengan istilah kopi tubruk.

Secangkir Kopi (Foto: Pexels/Rodolfo QuirĂ³s)

Jakarta, Jurnas.com - Teknik penyeduhan kopi merupakan salah satu elemen penting dalam proses menghasilkan cita rasa kopi. Cara menyeduh atau penyajian kopi yang berbeda bisa menghasilkan rasa, aroma, dan karakter kopi yang sangat kontras, meskipun menggunakan biji yang sama.

Umumnya, kopi disajikan secara sederhana. Di Indonesia misalnya, bubuk kopi kebanyakan diseduh dengan air panas lalu diaduk. Metode atau teknik penyeduhan kopi tradisional ini dikenal dengan istilah kopi tubruk.

Di berbagai penjuru dunia, teknik menyeduh kopi berkembang seiring waktu, mencerminkan karakter lokal dan selera global. Mengutip berbagai sumber berikut lima teknik menyeduh kopi paling populer di dunia—masing-masing dengan keunikan rasa dan filosofi penyeduhan yang patut dipahami oleh para pecinta kopi.

1. Espresso – Italia

Espresso bukan hanya minuman, tapi simbol gaya hidup cepat dan dinamis khas Italia. Proses ekstraksi bertekanan tinggi (sekitar 9 bar) menghasilkan cairan kopi pekat hanya dalam 25–30 detik. Dari sini, berbagai varian lahir seperti cappuccino, latte, hingga macchiato.

Keunggulan dari teknik penyeduhan ini ialah di antaranya proses yang cepat, kuat, dan fleksibel. Tak heran, espresso jadi basis utama kopi modern di seluruh dunia. Teknik penyeduhan ini cocok bagi pencinta kopi pekat dengan crema halus dan rasa bold.

2. French Press – Prancis

Dikenal juga sebagai cafetière, teknik ini mempertahankan minyak alami dan karakter utuh biji kopi. Bubuk kopi direndam dalam air panas selama 4 menit sebelum ditekan dengan plunger.

Adapun keunggulan dari teknik penyeduhan ini ialah mudah digunakan dan tak perlu listrik. Selain itu, hasil seduhannya lebih tebal dan berminyak. Karenanya, French Press cocok untuk peminum kopi yang menghargai kompleksitas rasa dan komponen kopi.

3. Pour Over – Jepang & Skandinavia

Teknik ini mengandalkan gravitasi, ketel leher angsa, dan filter kertas untuk menyeduh perlahan. Metode seperti V60 atau Kalita Wave menekankan kontrol suhu dan waktu.

Keunggulan teknik penyeduhan ini ialah dapat memberi rasa bersih dan terang. Menuntut ketelitian, cocok untuk eksperimen rasa. Cocok juga untuk penyuka kopi ringan dengan nuansa rasa buah dan floral.

4. Cold Brew – Amerika Serikat

Diseduh dengan air dingin selama 12–24 jam, cold brew menawarkan rasa halus, rendah asam, dan cocok dinikmati dingin. Kini populer di kafe urban dan menu kopi siap minum.

Keunggulan dari teknik penyeduhan ini ialah hasilnya bisa disimpan lebih lama. Selain itu, ideal untuk cuaca panas dan gaya hidup aktif. Cold brew cocok bagi mereka yang mencari rasa kopi halus tanpa pahit berlebih.

5. Turkish Coffee – Timur Tengah & Balkan

Teknik kuno ini merebus bubuk kopi halus, gula, dan air dalam cezve (panci kecil), lalu dituangkan tanpa disaring. Hasilnya ialah kopi kental, aromatik, dan penuh filosofi.

Keunikan dari teknik penyeduhan ini ialah penyajianya menyatu dengan budaya dan ramalan masa depan lewat ampas kopi. Selain itu, turkish coffe tanpa filter—aroma dan rasa sangat intns. Cocok untuk penggemar kopi kuat dan pengalaman minum yang penuh makna budaya.

Kelima teknik ini tidak bersaing untuk menjadi yang terbaik, tapi justru memperkaya cara kita memahami dan merasakan kopi. Setiap teknik penyeduhan kopi membawa filosofi sendiri, dan dari sanalah lahir beragam rasa serta beragam cara menikmati secangkir kopi. (*)

 

KEYWORD :

Teknik Seduh Kopi Penyeduhan kopi Penyajian kopi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :