Sabtu, 10/05/2025 16:33 WIB

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Ini Sejarah hingga Tujuannya

Hari Lupus Sedunia atau World Lupus Day diperingati setiap tanggal 10 Mei sebagai momen penting untuk menyuarakan kepedulian terhadap lupus, penyakit autoimun yang hingga kini masih sering disalahpahami.

Peringatan Hari Lupus Sedunia yang diperingati secara global setiap 10 Mei sejak 2004 (Foto: Udana)

Jakarta, Jurnas.com - Hari Lupus Sedunia atau World Lupus Day diperingati setiap tanggal 10 Mei sebagai momen penting untuk menyuarakan kepedulian terhadap lupus, penyakit autoimun yang hingga kini masih sering disalahpahami. Peringatan ini hadir karena kebutuhan mendesak akan kesadaran global yang lebih luas mengenai dampak lupus pada jutaan orang di seluruh dunia.

Mengutip berbagai sumber, gagasan untuk menetapkan Hari Lupus Sedunia pertama kali muncul pada tahun 2004 melalui konferensi internasional yang diikuti oleh berbagai organisasi lupus dari seluruh dunia. Saat itu, para aktivis dan praktisi medis menyadari bahwa masih sangat sedikit perhatian dan pemahaman publik terhadap penyakit ini, padahal jumlah penderitanya terus bertambah.

Sejak saat itu, 10 Mei menjadi simbol solidaritas internasional untuk mengedukasi masyarakat, mendesak pemerintah membuat kebijakan yang berpihak, dan mendukung kehidupan pasien lupus. Setiap tahun, peringatan ini dilakukan melalui kampanye global yang melibatkan komunitas, tenaga kesehatan, peneliti, hingga pembuat kebijakan.

Makna Hari Lupus Sedunia terletak pada upaya kolektif untuk menjadikan lupus lebih dikenal oleh masyarakat umum dan kalangan medis. Sebab, lupus bukan hanya penyakit yang menyerang fisik, tetapi juga menimbulkan dampak psikologis dan sosial bagi para penderitanya.

Kesadaran ini sangat penting karena lupus sering datang dengan gejala yang samar, seperti kelelahan ekstrem, nyeri sendi, dan ruam kulit yang kerap dianggap biasa. Akibatnya, banyak kasus lupus yang terlambat terdiagnosis dan tidak segera ditangani secara tepat.

Melalui peringatan ini, dunia diajak untuk melihat lupus tidak sebagai penyakit langka, tapi sebagai kondisi yang nyata dan kompleks. Semakin banyak orang memahami lupus, semakin besar peluang untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Hari Lupus Sedunia juga bertujuan untuk menghapus stigma yang masih melekat pada penderita lupus, yang sering dianggap mengada-ada karena gejalanya tidak selalu terlihat. Padahal, penyakit ini dapat merusak berbagai organ tubuh secara perlahan dan menyebabkan kecacatan permanen jika tidak tertangani.

Peringatan ini mendorong lahirnya kebijakan kesehatan yang inklusif dan memperjuangkan hak pasien untuk mendapatkan akses pengobatan, layanan medis, dan dukungan psikososial yang memadai. Dalam jangka panjang, kesadaran global ini juga berperan penting dalam mendorong riset ilmiah untuk pengembangan terapi yang lebih efektif.

Selain itu, Hari Lupus Sedunia menggarisbawahi pentingnya deteksi dini dan edukasi masyarakat tentang gejala lupus, terutama di negara-negara berkembang yang masih minim informasi. Deteksi sejak dini memungkinkan intervensi medis yang lebih tepat, menghindarkan pasien dari risiko komplikasi seperti lupus nephritis atau kerusakan ginjal.

Dengan semangat solidaritas dan edukasi, Hari Lupus Sedunia bukan hanya peringatan seremonial, tetapi panggilan untuk bertindak. Ini adalah kesempatan untuk memperjuangkan keadilan kesehatan dan memberikan suara kepada mereka yang selama ini hidup dalam diam bersama penyakit ini. (*)

KEYWORD :

Hari Lupus Sedunia 10 Mei Peringatan Hari lupus




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :