
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara saat berkunjung ke Universitas Pertahanan Nasional di Pyongyang, Korea Utara, 7 Oktober 2024. KCNA via REUTERS
SEOUL - Korea Selatan mengatakan pada hari Kamis bahwa Korea Utara telah menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya. Kemungkinan untuk menguji kinerja dan stabilitas berbagai proyektil yang ditujukan untuk ekspor.
Rudal tersebut diluncurkan dari Wonsan, kota pesisir timur Korea Utara, sekitar pukul 8:10 pagi (2310 GMT Rabu) dan terbang hingga 800 km (497 mil) sebelum jatuh di laut, kata militer dalam sebuah pernyataan.
Korea Selatan berkomunikasi erat dengan AS dan Jepang untuk berbagi informasi tentang peluncuran tersebut, tambahnya. Kementerian luar negeri mengatakan utusan nuklir ketiga negara tersebut berkonsultasi melalui telepon dan mengutuknya sebagai pelanggaran sanksi PBB.
Juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan Lee Sung-jun menolak berkomentar mengenai jumlah pasti rudal yang terdeteksi atau karakteristiknya, tetapi mengatakan kepada wartawan bahwa peluncuran tersebut mungkin dilakukan untuk menguji kinerja rudal yang ditujukan untuk ekspor.
Seorang analis Korea Utara di Institut Korea untuk Penyatuan Nasional, Hong Min, mengatakan bahwa kemungkinan besar rudal tersebut adalah dua jenis rudal balistik jarak pendek yang telah dipasok ke Rusia yang menggunakannya untuk menyerang Ukraina.
"Ada sejumlah besar data lapangan dari kedua rudal ini yang dikumpulkan, dan mungkin pengujian tambahan diperlukan untuk memperbaiki masalah yang dilaporkan dari medan perang seperti daya tahan dan presisi," kata Hong.
Pemerintah Jepang juga mengatakan bahwa mereka mendeteksi peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara, yang mungkin terbang pada lintasan yang tidak teratur.
Program rudal balistik Korea Utara yang bersenjata nuklir dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, tetapi dalam beberapa tahun terakhir Pyongyang telah maju dalam mengembangkan rudal dari semua jarak.
Pada bulan Maret, Korea Utara menembakkan beberapa rudal balistik, sambil menyalahkan militer Korea Selatan dan AS karena melakukan latihan yang disebutnya berbahaya dan provokatif.
Korea Utara telah mengekspor rudal balistik jarak pendek, di antara senjata lainnya, ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina, menurut badan intelijen AS dan sekutu serta peneliti independen.
Pyongyang dan Moskow telah membantah perdagangan senjata tersebut, meskipun pasukan Korea Utara telah dikerahkan untuk bertempur di garis depan di wilayah Kursk Rusia.
KEYWORD :Korea Utara Rudal Balistik Uji Ekspor