
Nama Real Madrid dalam undian Liga Champions (Foto: Diario AS)
Jakarta, Jurnas.com - Tiga kompetisi Eropa musim ini menjadi milik tim-tim Inggris. Manchester United, Tottenham Hotpurs, dan Chelsea membuktikan dominasi Liga Premier di kancah Benua Biru.
Meski absen di final Liga Champions, tiga tim Inggris bertarung untuk dua kompetisi lainnya, yakni duel MU vs Spurs di Liga Europa, dan pertandingan panas antara Real Betis vs Chelsea di Liga Konferensi Eropa.
Dalam catatan sepak bola Eropa, mencapai babak final memang bukan perkara mudah. Butuh konsistensi, kedalaman skuad, dan pengalaman menghadapi tekanan dari babak grup hingga partai puncak.
Namun pertanyaannya, liga mana yang sejauh paling sering menembus final kompetisi Eropa?
Hingga musim 2024/2025, La Liga Spanyol masih menjadi yang paling dominan. Real Madrid, Barcelona, Sevilla, dan Atlético Madrid membawa nama Spanyol ke 50 kali edisi final Eropa.
Jumlah tersebut terdiri dari 29 di Liga Champions, 19 di Liga Europa, dan 2 di Liga Konferensi Eropa. Tak hanya hadir, klub-klub Spanyol juga terkenal efisien dalam mengubah peluang menjadi trofi.
Di posisi kedua, Serie A Italia menyusul dengan 49 penampilan final. Kejayaan AC Milan dan Juventus di era 80-an hingga awal 2000-an menjadi fondasi, ditambah dengan kebangkitan klub seperti Inter, Roma, dan Fiorentina dalam beberapa tahun terakhir.
Tim Italia bahkan mencatatkan tiga kali sebagai finalis dalam satu musim pada 2023, sebuah pencapaian langka pasca meredupnya kompetisi di negeri Pizza di awal tahun 2000-an.
Liga Premier Inggris berada di peringkat ketiga dengan 44 total final Eropa. Meskipun secara finansial Liga Premier adalah liga paling kuat, konsistensinya dalam mencapai final baru meningkat tajam sejak awal 2000-an. Liverpool, Chelsea, dan Manchester United menjadi andalan Inggris dalam perebutan gelar kontinental.
Di bawahnya, Bundesliga Jerman mencatat 35 kali penampilan final. Dominasi Bayern München begitu terasa, dengan kontribusi besar di Liga Champions maupun Liga Europa. Sayangnya, beberapa klub lain macam Borussia Dortmund atau RB Leipzig belum cukup menandingi kedalaman skuad liga-liga pesaing.
Sementara itu, Ligue 1 Prancis masih tertinggal jauh dengan hanya 13 kali tampil di final. Meskipun PSG dan AS Monaco sempat menjadi finalis Liga Champions, dan Marseille menorehkan sejarah di era 90-an, liga ini belum mampu bersaing secara konsisten dalam jangka panjang di level tertinggi.
Jika dihitung secara total, maka La Liga tetap menyandang status Raja Eropa. Kombinasi sejarah, identitas, dan kualitas taktik menjadi alasan klub-klub Spanyol terus relevan dalam perebutan trofi UEFA.
Namun dinamika sepak bola selalu berubah. Investasi besar-besaran di Premier League dan kebangkitan Serie A bisa menggeser dominasi La Liga dalam beberapa tahun ke depan. Yang jelas, medan persaingan antarklub Eropa akan semakin seru dan sulit diprediksi.
KEYWORD :Kompetisi Eropa Liga Champions Raja Eropa Europe League