
Program Makan Bergizi Gratis (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Peristiwa keracunan yang menimpa peserta didik penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terulang. Kali ini, sebanyak 36 siswa siswa dan guru di Sekolah Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, menunjukkan gejala keracunan pasca mengonsumsi makanan dari program MBG.
Salah satu orang tua siswa KB-TK Bosowa Bina Insani, Rudi Kartasasmita, mengatakan anaknya mengalami muntah dan pusing disertai diare beberapa jam setelah menyantap makanan program MBG di sekolah.
"Informasi dari anak, telur gorenya aneh. Tidak enak. Tidak seperti biasanya," kata Rudi saat dihubungi Jurnas.com pada Kamis (8/5).
Adapun pihak sekolah dalam surat pemberitahuan terpisah mengatakan bahwa program MBG untuk sementara dihentikan hingga penyelidikan lebih lanjut dari Dinas Kesehatan Kota Bogor.
"Setiap peserta didik yang diizinkan bersekolah oleh orang tuanya diharapkan untuk membawa bekal snack time dan makan siang dari rumah," demikian bunyi surat dari Kepala KB-TK Bosowa Bina Insani, Femi Balti, tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh mengimbau kepada seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) supaya meningkatkan kewaspadaan, serta memastikan penerapan standar kebersihan yang ketat sebelum makanan MBG didistribusikan.
"Saya juga minta Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serius menginvestigasi penyebab keracunan itu. Kalau memang terindikasi ada kelalaian dari penyedia makanan jangan sungkan untuk menindak tegas," ujar Ninik dalam keterangan resminya.
Diketahui, per hari ini, Kamis (8/5) Dinas Kesehatan Kota Bogor menemukan sebanyak 171 siswa mengalami keracunan pasca mengonsumsi makanan program MBG. Sejauh ini, data tersebut berasal dari 13 sekolah di Kota Bogor.
KEYWORD :Keracunan MBG Bogor Makan Bergizi Gratis Bosowa Bina Insani