
Kepala Badan Bahasa Kemdikdasmen, Hafidz Muksin (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen), Hafidz Muksin, menekankan pentingnya bagi anak muda untuk membantu karakter berbahasa yang santu, kritis, dan inklusif sejak dini.
Menurut dia, hal tersebut guna menyikapi berbagai dampak positif dan negatif dari ragam bahasa yang berkembang cepat saat ini. Apalagi, kata Hadidz, pergaulan anak muda masa kini diwarnai bahasa gaul yang sering kali memunculkan istilah-istilah baru.
"Bahasa telah diatur dalam UUD 1945 yang menandakan pentingnya kedudukan bahasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, bahasa juga diatur dalam UU 24 Tahun 2009, PP 57 Tahun 2014, dan penggunaan bahasa Indonesia telah diatur dalam Perpres 63 Tahun 2019," kata Hafidz dalam siaran pers di Jakarta pada Kamis (8/5).
Karena itu, Hafidz mengajak kaum muda memahami peran bahasa dalam pembentukan identitas di tengah era digital, ketika fenomena penggunaan bahasa gaul merambah di kalangan generasi muda.
Perubahan bentuk dan makna bahasa di media sosial, lanjut Hafidz, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perkembangan kebahasaan secara umum.
Hafidz menjelaskan tentang peran Badan Bahasa dalam upaya pembinaan, pengembangan, dan pelindungan bahasa dan sastra. Salah satu produk layanan yang sering digunakan para mahasiswa adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang saat ini hampir mencapai 300juta pencarian.
Selain itu, dia memperkenalkan Superaplikasi Halo Bahasa yang memuat produk-produk dan layanan Badan Bahasa dalam satu genggaman secara mudah dan cepat.
Adapun untuk menguji dan mengetahui tingkat kemahiran berbahasa Indonesia para peserta, Hafidz juga menyarankan seluruh mahasiswa untuk mengikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).
KEYWORD :Badan Bahasa Kemdikdasmen Hafidz Muksin