
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat. (Foto: Humas MPR)
Implementasi program yang mendorong kolaborasi antara kampus, pemerintah, industri, dan masyarakat, harus konsisten ditingkatkan dalam upaya menghidupkan gerakan Kampus Berdampak yang dicanangkan pemerintah.
"Keterlibatan aktif perguruan tinggi dalam mengakselerasi proses pembangunan nasional sangat dibutuhkan di tengah dinamika politik dan ekonomi global yang terjadi saat ini," kata Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, Kamis (8/5).
Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei lalu, Kementerian Sains, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemdiktisaintek) resmi meluncurkan gerakan Kampus Berdampak.
Gerakan tersebut merupakan bentuk aktualisasi nilai-nilai luhur yang diajarkan Ki Hajar Dewantara, yang mengatakan "Dengan ilmu kita menuju kemuliaan, dengan amal kita menuju kebajikan."
Berdasarkan catatan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) terdapat 4.417 perguruan tinggi di Indonesia, tetapi berdasarkan data akreditasi online Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) baru 4.081 perguruan tinggi yang terakreditasi. Dari jumlah tersebut hanya 169 perguruan tinggi di Indonesia yang terakreditasi unggul.
Menurut Lestari, mewujudkan perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga menjadi pusat inovasi, solusi, dan pemberdayaan masyarakat, merupakan langkah strategis yang harus segera direalisasikan sebagai bagian dari upaya pencapaian target-target pembangunan.
Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat, dinamika politik dan ekonomi global saat ini menuntut respon yang segera dan terukur pada setiap program yang direncanakan.
Menurut Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, keterlibatan aktif perguruan tinggi dalam proses pembangunan diharapkan mampu melahirkan solusi yang tepat dalam upaya menjawab setiap tantangan yang muncul.
Rerie mendorong perguruan tinggi agar memastikan memiliki infrastruktur dan sumber daya manusia yang kompeten dalam mewujudkan gerakan Kampus Berdampak.
Selain itu, tegas Rerie, kampus juga harus segera membangun kolaborasi yang kuat dengan pemerintah daerah, industri, dan masyarakat, baik secara formal maupun informal, untuk menciptakan sinergi dalam proses pembangunan yang berkelanjutan di tanah air.
KEYWORD :Kinerja MPR Lestari Moerdijat Perguruan Tinggi Pembangunan