
Ilustrasi - Hari Peduli Kanker Kandung Kemih atau Bladder Cancer Awareness Day (Foto: Pexels/Tara Winstead)
Jakarta, Jurnas.com - Setiap tanggal 7 Mei, dunia memperingati Hari Peduli Kanker Kandung Kemih atau Bladder Cancer Awareness Day sebagai momentum penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap salah satu jenis kanker yang sering terlupakan, namun sebenarnya merupakan kanker paling umum ke-10 di dunia. Peringatan ini juga menandai dimulainya Bulan Kesadaran Kanker Kandung Kemih Sedunia (World Bladder Cancer Awareness Month) yang berlangsung sepanjang Mei.
Meski tak sepopuler kanker payudara atau paru, kanker kandung kemih berdampak besar. Lebih dari 570.000 kasus baru dilaporkan setiap tahun secara global. Di Amerika Serikat saja, sekitar 57.000 pria dan 18.000 wanita menerima diagnosis ini tiap tahunnya, menurut World Bladder Cancer Patient Coalition.
Mengutip laman Healthline, kanker kandung kemih terjadi ketika sel abnormal tumbuh tak terkendali di dalam kandung kemih—organ berongga yang menyimpan urin. Jenis yang paling umum adalah karsinoma sel transisional, yang tumbuh di lapisan bagian dalam kandung kemih.
Selain itu, ada juga karsinoma sel skuamosa yang biasanya muncul akibat infeksi atau iritasi kronis, serta adenokarsinoma yang bermula dari sel kelenjar penghasil lendir. Ketiganya bisa berkembang menjadi lebih serius jika tidak ditangani sejak dini.
Mengutip laman Worldbladdercancer, tahun ini, kampanye global mengangkat tema “Challenging Uncertainty”, yang menyoroti tantangan utama dalam diagnosis kanker kandung kemih: ketidakpastian gejala. Banyak orang mengira gejala seperti darah dalam urin atau nyeri saat buang air kecil hanyalah infeksi biasa.
Karena gejala awalnya sering dianggap remeh, banyak kasus baru terlambat terdiagnosis. Maka dari itu, kampanye 2025 menekankan pentingnya deteksi dini dan diagnosis tepat waktu untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Slogan kampanye tahun ini adalah “Feeling unsure? Get checked.” Sebuah ajakan sederhana namun kuat untuk mengingatkan siapa pun agar tidak menunda pemeriksaan saat gejala muncul, sekecil apa pun.
Kampanye juga kembali menyoroti Unsure Icon, simbol yang diperkenalkan pada 2023 untuk mewakili sifat gejala kanker kandung kemih yang samar dan membingungkan. Simbol ini bertujuan menghapus stigma dan mendorong diskusi terbuka tentang kesehatan urin.
Untuk melibatkan lebih banyak orang, kampanye tahun ini juga menghadirkan kembali gim interaktif “Spot the Drop!”. Melalui permainan ini, pemain diajak mendeteksi darah dalam urin secara cepat, sambil memahami pentingnya bertindak cepat terhadap gejala.
Gejala kanker kandung kemih bisa meliputi darah dalam urin, nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, atau rasa ingin buang air yang mendesak. Gejala lain seperti aliran urin lemah, nyeri perut bagian bawah, dan kelelahan juga bisa terjadi.
Kondisi ini lebih banyak dialami oleh pria, perokok, dan individu yang terpapar bahan kimia industri. Usia tua, infeksi kandung kemih kronis, serta riwayat keluarga juga meningkatkan risiko secara signifikan.
Kabar baiknya, jika terdeteksi sejak awal, kanker kandung kemih sangat bisa diobati. Angka kelangsungan hidup 5 tahun mencapai 96 persen untuk kasus non-invasif, dan 77 persen untuk kanker lokal yang belum menyebar.
Diagnosis paling akurat dilakukan melalui sistoskopi, yaitu prosedur langsung melihat ke dalam kandung kemih menggunakan kamera kecil. Ini adalah metode cepat, minim nyeri, dan sangat efektif dalam mendeteksi kelainan sejak dini.
Selain bedah, pengobatan bisa meliputi kemoterapi, radioterapi, hingga imunoterapi seperti BCG, tergantung pada stadium dan kondisi pasien. Pilihan pengobatan semakin terbuka bila pasien datang lebih awal untuk diperiksa.
Karena itu, Hari Peduli Kanker Kandung Kemih menjadi momen yang sangat penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan dan deteksi dini. Kesadaran kolektif bisa menjadi kunci untuk menekan angka kasus baru di masa depan.
Hari Peduli Kanker Kandung Kemih dan kampanye global di bulan Mei adalah pengingat penting untuk tidak mengabaikan sinyal dari tubuh. Edukasi, deteksi dini, dan dukungan komunitas menjadi kunci dalam mengalahkan kanker ini. (*)
KEYWORD :
7 Mei Kanker Kandung Kemih Bladder Cancer