Selasa, 06/05/2025 19:38 WIB

Waka DPR: Almarhum Gus Alam Selalu Kedepankan Kepentingan Rakyat

Atas nama pimpinan dan seluruh anggota DPR RI, kami juga menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar almarhum. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal

Jakarta, Jurnas.com - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) kehilangan salah satu putra terbaik dengan wafatnya KH. Alamuddin Dimyati Rois, yang telah mengabdikan dirinya sebagai wakil rakyat sejak tahun 2009 hingga saat ini.

Almarhum yang bertugas di Komisi XI DPR itu meninggal dunia usai mengalami kecelakaan di Tol Pemalang, Jawa Tengah.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji`un. Atas nama pimpinan dan semua anggota DPR RI, kami sampaikan dukacita mendalam atas berpulangnya salah satu putra terbaik kami, KH. Alamuddin Dimyati Rois,” kata Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, Selasa (6/5).

“Atas nama pimpinan dan seluruh anggota DPR RI, kami juga menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar almarhum. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” imbuhnya.

Alamuddin yang dikenal dengan sapaan Gus Alam itu merupakan anggota Fraksi PKB. Almarhum lahir di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, pada 26 Desember 1980 dan merupakan putra dari ulama kharismatik almarhum KH. Dimyati Rois, pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah Kendal.

Sebagai seorang santri dan kiai, Gus Alam tidak hanya dikenal sebagai tokoh agama, tetapi juga sebagai politisi yang berdedikasi tinggi dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihan Jawa Tengah I.

Menurut Cucun, Gus Alam selama empat periode berturut-turut (2009–2014, 2014–2019, 2019–2024, dan 2024–2029) telah memberikan kontribusi besar dalam tugas-tugas legislatif dan pengawasan, serta aktif mendampingi masyarakat dalam berbagai kegiatan keagamaan dan pendidikan.

"Kami sangat terpukul atas musibah ini. Kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Gus Alam dan asisten beliau adalah kehilangan yang sangat mendalam. Kami berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini,” tutur Waketum PKB itu.

Adapun Gus Alam juga dikenal sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah 2 di Srogo Sidorejo, Kendal, serta pernah menjabat sebagai sekretaris Dewan Syuro DPW PKB Jawa Tengah dan wakil ketua Garda Bangsa.

Cucun mengatakan, kepergian Gus Alam merupakan kehilangan besar bagi DPR RI, bangsa, dan negara.

“Sosok Gus Alam yang ramah, religius, dan penuh perhatian terhadap rakyatnya telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam perjalanan demokrasi dan pembangunan bangsa,” sebut Cucun.

“Almarhum Gus Alam adalah sosok yang tidak hanya mengabdikan dirinya untuk rakyat melalui parlemen, tetapi juga menjadi teladan dalam kehidupan keagamaan dan sosial,” lanjutnya.

Cucun memastikan, Fraksi PKB akan terus melanjutkan perjuangan Gus Alam demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

"Gus Alam adalah figur yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dalam setiap langkahnya. Dedikasi dan integritas beliau menjadi inspirasi bagi kami semua di DPR. Kepergiannya meninggalkan kekosongan yang sangat sulit untuk diisi,” papar Cucun.

Diketahui, Gus Alam meninggal dunia akibat kecelakaan tragis yang terjadi pada Jumat dini hari, 2 Mei 2025, di KM 315 ruas tol Pemalang-Batang, tepatnya di Petarukan, Kabupaten Pemalang. Kecelakaan tersebut menewaskan Gus Alam dan asistennya.

Cucun menyebut, kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan masyarakat yang mengenal almarhum sebagai pribadi santun dan berdedikasi.

"Semoga jasa dan pengabdian Gus Alam selalu dikenang dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” tutup Cucun.

 

 

 

 

KEYWORD :

Wakil Ketua DPR PKB Cucun Ahmad Syamsurijal Gus Alam meninggal dunia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :