Selasa, 06/05/2025 09:26 WIB

Militer Israel Keluarkan Ribuan Surat Panggilan kepada Prajurit Cadangan

Militer Israel Keluarkan Ribuan Surat Panggilan kepada Prajurit Cadangan

Kendaraan militer Israel beroperasi di Gaza, di perbatasan Israel-Gaza, seperti yang terlihat dari Israel, 3 Mei 2025. REUTERS

TEL AVIV - Militer Israel mengeluarkan surat panggilan kepada ribuan prajurit cadangan pada hari Sabtu untuk mendukung perluasan serangannya di Gaza, media Israel melaporkan. Surat itu menyusul pengumuman perdana menteri bahwa kunjungannya yang akan datang ke Azerbaijan ditunda.

Para prajurit cadangan akan dikerahkan ke perbatasan Israel dengan Lebanon dan di Tepi Barat yang diduduki. Mereka akan menggantikan prajurit reguler yang akan memimpin serangan baru di Gaza, situs berita Ynet melaporkan.

Militer belum memberikan komentar segera. Sebelumnya, kantor perdana menteri mengumumkan bahwa Benjamin Netanyahu menjadwalkan ulang kunjungannya pada 7-11 Mei ke Azerbaijan, dengan alasan perkembangan terkini di Gaza dan Suriah.

Kantor tersebut, yang juga mengutip "jadwal diplomatik dan keamanan yang padat", tidak mengumumkan tanggal baru untuk kunjungan tersebut. Netanyahu diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Ilham Aliyev.

Media Israel melaporkan pada hari Jumat bahwa kabinet keamanan telah menyetujui rencana untuk operasi yang diperluas di Jalur Gaza.

Israel memutuskan gencatan senjata yang rapuh dengan Hamas pada bulan Maret setelah berusaha memperpanjangnya tanpa terlibat dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang secara permanen. Hamas mengatakan akan membebaskan para sandera yang tersisa di Gaza hanya dengan imbalan diakhirinya perang.

Militer sejak itu mengintensifkan kampanye pengebomannya dan membentuk zona penyangga yang luas di Gaza, menekan 2,3 juta penduduk ke zona yang semakin sempit di tengah daerah kantong dan di sepanjang pantai serta memutus pasokan bantuan.

Pimpinan Israel telah menegaskan bahwa mereka berkomitmen pada tujuan perangnya untuk mengalahkan Hamas dan membawa kembali 59 sandera terakhir yang ditawan di Gaza.

Sejauh ini, 192 sandera telah dibebaskan melalui negosiasi dan operasi militer Israel sejak November 2023. Sebagian besar telah diculik pada 7 Oktober 2023, ketika militan yang dipimpin Hamas menyerbu Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan Israel.

Perang balasan Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah menjadi puing-puing dan menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka warga sipil, menurut pejabat kesehatan di Gaza.

KEYWORD :

Israel Palestina Gencatan Senjata Serangan Baru Gaza




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :