Senin, 05/05/2025 04:08 WIB

Revitalisasi Sarpras 2025 Targetkan 750 SMK dan 150 SLB

Program Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSPP) yang diselenggarakan pemerintah tahun ini, akan turut menyasar 750 sekolah menengah kejuruan (SMK) dan 150 sekolah luar biasa di seluruh Indonesia.

Ilustrasi revitalisasi sekolah (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Program Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSPP) yang diselenggarakan pemerintah tahun ini, akan turut menyasar 750 sekolah menengah kejuruan (SMK) dan 150 sekolah luar biasa di seluruh Indonesia.

Tujuannya adalah agar proses pembelajaran siswa dapat berjalan lebih baik dalam mencapai standar mutu yang diharapkan. Sementara itu, untuk sanggar kegiatan belajar (SKB) dan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), akan dialokasikan kepada lebih dari 50 satuan pendidikan.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, mengatakan bahwa sasaran Program PSPP sangat beragam, mulai dari pembangunan dan perbaikan ruangan belajar, pembangunan ruang praktik, toilet sekolah, hingga kantin sekolah.

"Semuanya itu tidak hanya demi menghadirkan sekolah yang nyaman, tetapi juga meningkatkan kompetensi siswa yang dapat berimbas pada kebekerjaan siswa," kata Tatang dalam keterangannya di Banyumas, Jawa Tengah, pada Jumat (2/5).

"Program Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan ini akan memberikan dampak pada proses pembelajaran yang lebih berkualitas untuk lulusan pendidikan vokasi PKPLK yang terampil, mandiri, dan berdaya saing," dia menambahkan.

Bersamaan dengan agenda peluncuran program PHTC di Bogor, turut dilakukan agenda groundbreaking pada 11 titik satuan pendidikan di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK.

Ke-11 titik tersebut ialah SMKN 3 Banda Aceh (Aceh), SMKN 3 Banyumas (Jawa Tengah), SMKN 2 Banjarbaru (Kalimantan Selatan), SMKN 3 Kupang (Nusa Tenggara Timur), SLB Putra Bakti (Lampung), SLBN Slawi (Jawa Tengah), SLB YPAC Makassar (Sulawesi Selatan), SKB H. Dariyah (Aceh), SKB Kebumen (Sulawesi Selatan), SKB Biringkanaya (Sulawesi Selatan), dan PKBM Al-Firdaus (Kalimantan Selatan).

Kepala PKBM Al-Firdaus, Aar Apriani, mengatakan bahwa program ini akan mendatangkan banyak manfaat dalam peningkatan aktivitas pembelajaran bagi warga belajar di PKBM tersebut. Proses perbaikan bangunan yang dilakukan, lanjut Aar, diharapkan dapat menopang aktivitas pembelajaran dan kegiatan lain di satuan pendidikan nonformal tersebut.

"Ruangan belajar kita sangat kecil di sini dan hanya dua kelas. Sejauh ini mengatur waktu pembelajaran dari Kamis sampai Sabtu. Di rombel (desa) lain kita atur Senin sampai Rabu, atau Sabtu sampai Senin, tergantung kesepakatan. Kita pakai fasilitas desa atau fasilitas sekolah yang ada di sana," ujar dia.

KEYWORD :

Revitalisasi Sekolah Kemdikdasmen Tatang Muttaqin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :