Senin, 05/05/2025 02:42 WIB

Warga hingga Camat Ultimatum Gubernur KDM Normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas

Warga Desa Bojongkulur dan Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) dalam aksi damai yang digelar pada Minggu (4 Mei 2025) mendesak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM untuk segera melakukan normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas.

Warga Bojongkulur dan Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dalam aksi damai yang digelar pada Minggu (4 Mei 2025) mendesak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM untuk segera melakukan normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas (Foto: Agus Mughni/Jurnas.com)

Bogor, Jurnas.com - Warga Desa Bojongkulur dan Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) dalam aksi damai yang digelar pada Minggu (4 Mei 2025) mendesak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM untuk segera melakukan normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas.

Desakan itu salah satunya disampaikan oleh Camat Gunung Putri, Kurnia Indra saat memberikan pernyataan sikap dalam aksi damai itu di hadapan ribuan warganya.

Dalam aksi damai untuk menuntut percepatan normalisasi sungai Cileungis-Cikeas itu, Kurnia mengatakan jika tuntutan warganya tidak segera ditindaklanjuti, maka warga akan menggelar aksi lanjutan.

Sebelumnya, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas(K2PC) Puarman mempertanyakan lambatnya program normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas. Padahal, pembahasan dan konsep program nirmalisasi sungai ini sudah ada sejak tahun 2020 yang lalu.

Ia pun mendesak pemerintah, termasuk KDM untuk segera melakukan normalisasi sungai yang mengapit warga khususnya di Bojongkulur dan Ciangsana.

"Kami minta gubernur segera lakukan pembenasan lahan.
Kita target tahun 2027 normalisasi sungai harus sudah selesai. Bukan baru dimulai tahun2028," ujarnya yang kemudian diaminkan oleh ribuan massa aksi.

Selanjutnya, Puarman menjelaskan kondisi sungai saat ini, baik di hulu maupun hilir sudah rusak, akibatnya akan memberikan ancaman banjir besar di kemudian hari.

Menurut Puarman, tahapan normalisasi yang direncanakan pemerintah waktunya terlalu lama. Diketahui, tahun 2025 - 2026 penyiapan lahan oleh Pemda, tahun 2027 proses lelang, dan tahun 2028 dimulai pekerjaan konstruksi oleh Kementrian Pekerjaan Umum.

Sedangkan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), banjir besar yang dikenal dengan siklus lima tahunan, ke depan bisa menjadi tiga tahunan. Bahkan, dimungkinkan terjadi banjir tiap tahun dengan potensi volume sama dengan banjir siklus lima tahunan.

"Jika tidak ada upaya percepatan, kami khawatir tahun 2028 kami bisa tenggelam," ungkap Puarman.

Dalam kesempatan itu, ia juga meminta kepada Presiden Prabowo Subianto agar turut memperhatikan program ini.

"Kita minta ke Presiden anggaran normalisasi harus dimulai tahun ini. Kemudian, Presiden jangan pangkas anggaran yang berkaitan dengan program penangananan dan penanggulanan banjir," ujarnya.

"Pak Presiden, Pak Bupati, Pak Gubernur kami minta normalisasi sungai dipercepat. Selesai tahun 2027. Harus tahun ini. Wajib tahun ini," ujarnya.

Disebutkan, koordinator aksi telah berusaha menghubungi pihak terkait, khususnya ke Bupati Kabupaten Bogor untuk menghadiri aksi damai ini. Namun, hingga aksi ini selesai digelar secara damai hingga sekitar pukul 10.30 WIB masih belum ada respon.

KEYWORD :

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi KDM Normalisasi sungai Cileungsi Bojongkulur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :