Minggu, 04/05/2025 14:40 WIB

Potensi Banjir Meningkat, Warga Bojongkulur Desak Percepatan Normalisasi Sungai

Warga Bojongkulur membentangkan spanduk aksi damai percepatan normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas (Foto: Agus Mughni/ Jurnas.com)

Bogor, Jurnas.com - Ribuan warga perumahan Vila Nusa Indah,  Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,  yang kerap menjadi korban banjir, melakukan Aksi Damai untuk meminta percepatan normalisasi Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.

Aksi yang berlangsung pada Minggu, 4 Mei 2025 oagi, itu diikuti sekitar 3.000 lebih warga korban banjir akibat meluapnya Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas. 

Aksi damai itu diawali warga dengan melakukan long march dari lingkungan masing-masing sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan tentang tuntutan percepatan normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas.

"Kami Tidak Mau TENGGELAM Lagi.. Kami Meminta PERCEPATAN Normalisasi Sungai Cileungsi Cikeas," demikian tulis di spanduk yang dibentangkan warga dalam aksi tersebut.

Di panggung aksi, Puarman, Ketua KP2C (Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas) yang beranggotakan 32.000 masyarakat terdampak banjir Sungai Cileungsi, Sungai Cikeas, dan Kali Bekasi mengawali paparannya dengan memberikan apresiasi kepada BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane).

"Kami mengapresiasi gerak cepat BBWSCC dalam melakukan penanganan tanggap darurat pasca banjir," ujar Puarman.

Selanjutnya, Puarman menjelaskan kondisi sungai saat ini, baik di hulu maupun hilir yang sudah rusak serta ancaman banjir besar di kemudian hari.

Menurut Puarman, tahapan normalisasi yang direncanakan pemerintah waktunya terlalu lama. Diketahui, tahun 2025 - 2026 penyiapan lahan oleh Pemda, tahun 2027 proses lelang, dan tahun 2028 dimulai pekerjaan konstruksi oleh Kementrian Pekerjaan Umum.

Sedangkan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), banjir besar yang dikenal dengan siklus lima tahunan, ke depan bisa menjadi tiga tahunan. Bahkan, dimungkinkan terjadi  banjir tiap tahun dengan potensi volume sama dengan banjir siklus lima tahunan.

"Jika tidak ada upaya percepatan, kami khawatir tahun 2028 kami bisa tenggelam," ungkap Puarman.

Sementara Koordinator Aksi Damai, Syamsudin menyampaikan bahwa aksi ini diikuti oleh warga yang terdampak banjir di Bojongkulur dan sekitarnya.

Puncak dari Aksi Damai ini adalah Surat Terbuka Kepada Presiden, Gubernur Jawa Barat dan Bupati Bogor meminta percepatan normalisasi Sungai Cileungsi Cikeas.

"Setelah Surat Terbuka dibacakan, esoknya langsung kami antar langsung kepada Presiden, Gubernur Jabar dan Bupati Bogor," tutup Syamsudin.

KEYWORD :

Aksi Damai Banjir Bojongkulur Percepatan Normalisasi Sungai Cileungsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :