
Perdana Menteri Yaman dan Menteri Luar Negeri Ahmed Awad bin Mubarak menghadiri konferensi pers bersama di Moskow, Rusia, 27 Februari 2024. Foto via REUTERS
SANAA- Ahmed Awad bin Mubarak mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Yaman pada Sabtu, 3 Mei 2025, menambah ketidakstabilan politik di negara yang telah lama dilanda konflik.
Dalam pernyataannya, Mubarak mengungkapkan bahwa ia menghadapi "banyak kesulitan," termasuk ketidakmampuan untuk melakukan perombakan kabinet yang diperlukan untuk reformasi institusi negara.
Pengunduran diri ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap pemerintah, dengan protes yang menuntut akuntabilitas atas layanan publik yang memburuk dan tuduhan korupsi.
Mubarak, yang menjabat sebagai perdana menteri sejak Februari 2024, sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Duta Besar Yaman untuk Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sumber pemerintah mengindikasikan bahwa Menteri Keuangan, Salem Saleh Salem bin Brek, akan ditunjuk sebagai pengganti Mubarak.
Hasan Nasbi Mundur Dari Jabatan Kepala PCO
Pengunduran diri ini menambah ketidakpastian dalam proses perdamaian Yaman, yang telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa kemajuan signifikan.
Nyaleg, Pendamping Desa Harus Mengundurkan Diri
Perdana Menteri Yaman Ahmed Awas Mengundurkan Diri