
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) di Jakarta, Rabu (30/4/2025). Foto: nine/jurnas
JAKARTA, Jurnas.com - PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), sebuah perusahaan yang berggerak di bidang Tekonologi Informasi (TI) berencana melakukan Rights Issue. Rencana ini bagian dari yang dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (30/4/2025).
Right Issue ini terkait dengan rencana akuisi perusahaan oleh Poh Group, perusahaan yang banyak bergerak di bidang TI, logistik, dan tambang batubara melalui Poh Resources untuk menjalankan bisnis tambang batubara di Tanah Air sekaligus merubah bisnis NINE ke tambang batubara dari teknologi informasi.
Namun, Techno9 Indonesia mengaku berapa porsi yang akan dilakukan right issue 1 belum dapat disebutkan sampai sekarang. Begitupula kapan ini akan digelarnya, tapi akan diusahakan secepatnya, apalagi sempat mengalami suspensi 1,5 bulan berakibat kekhawatiran perusahaan.
“Targetnya Juli, tapi Juni optimistis bisa. Dulu malah Mei, cuma karena suspend,” ujar Direktur Utama (Dirut) PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), Nuzwan Gufron melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).
Nuzwan Gufron mengatakan, jajaran komisaris dan jajaran direksi ingin melakukan right issue secepatnya, yakni diajukan sekarang ke OJK (Otorittas Jasa Keuangan) yang ingin minta disetujui besok hari. Namun, banyak pertanyaan dari OJK yang dibarengi analisis.
Begini Kondisi Katy Perry Usai Dikritik soal Penerbangan Luar Angkasa dan Konsernya Lifetimes Tour
Untuk melakukan right issue, tutur Nuzwan Gufron, akan diterbitkan prospektus oleh Techno9 Indonesia yang berisi rencana bisnis perusahaan, rasio saham yang dilepas, dan penggunaan dana. Langkah ini belum bisa dikemukakan perusahaan pada saat sekarang.
“Besaran sebesar 2,157 miliar lembar saham dengan nilai Rp80 miliar, maka harga pelaksanaannya akan Rp37 per lembar saham,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama (Komut) PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), Noprian Fadli menyampaikan, setelah right issu pertama pada Juni atau Juli tahun ini, korporasi akan melakukan right issue kedua di tahun depan.
“Perkiraan saya sih yang realistis. Begitu right issue kedua kita harus RUPS (rapat umum pemegang saham) dulu lagi,” ucapnya.
Menyoal stabilitas harga saham NINE, menurut Noprian Fadli, adalah pemegang saham terbesar seperti Merry Kandou, AOF, dan Noprian Fadli. Dari perkembangannya dilihat harga saham meraih kenaikan.
“Karena, komposisi sebanyak 9.000 pemegang saham boleh terjadi supply and demand, jadi setiap pemegang saham memiliki kepentingan yang harus dimengerti,” ucapnya.
AOF akan menjaga situasi harga stabil, langkah ini menjadi penting pada saat dilakukan Mandatory Trading Offer (MTO).
“Ini logika dan rasional bukan emosional,” ujarnya.
Noprian Fadli mengungkapkan harga saham Techno9 Indonesia pernah hanya senilai Rp5, tapi ini sempat melonjak hingga Rp300. Kenaikan harga sahamnya diinginkan berjalan normal dan proses legitimasi sesuai aturan.
“Kita nggak mau hanky pangky, kita nggak mau aneh-aneh, karena kita di sini membawa kepentingan foreign (asing),” tuturnya.
AOF juga akan bertindak sebagai standby buyer, ujar Noprian Fadli, untuk menjamin kepastian pembelian kepada para pemegang saham bahwa dana yang dibutuhkan Techno9 Indonesia untuk melanjutkan kesinambungan right issue 2.
“Kalau belum ada penggunaan dana belum ada right issue kedua,” ucapnya.
Dana AOF sudah dibayarkan sepenuhnya kepada penunjangnya, khusus right issue I akan digunakan mengurangi beban perusahaan, tapi standby buyer juga AOF. Itu tahap kesinambungan dan keseriusan.
Noprian Fadli meneruskan penjelasan aksi jual beli yang dilakukan AOF terhadap saham NINE dapat ditemui dalam prospektus right issue yang dapat dibuka ke publik. Penjualan ini untuk kepentingan MTO, karena kalau harga tidak terkontrol akan sulit mengambil keputusan dengan baik.
“Itu bukan asal-asalan, tapi sudah di-review oleh OJK,” ucapnya.
RHB Securitas sudah ditunjuk sebagai transaction adviser dan transaction arranger, sehingga leading dalam proses ini. Setiap perusahaan dapat pertanyaan, maka ini langsung dijawab di hari berikutnya.
Prosopek Batubara
Sebelumnya, dalam `Public Expose Tahunan PT Techno9 Indonesia, Tbk` di Hariss Suite Puri Mansion, Jakarta pada Rabu (30/4/2025), Noprian Padli menyampaikan bahwa bisnis tambang batubara memiliki prospek bagus di Indonesia, karena langkah ini didukung kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah yang berbeda dengan di Australia.
“Di Australia, pemerintahnya sudah tidak mendukung lagi industri batubara, jadi banknya juga tidak akan memberikan fasilitas ini termasuk di Jepang,” kata Noprian Fadli.
Kondisi yang sama terjadi di Singapura lantaran pemerintahnya tidak mendukung bisnis tambang batu bara di negaranya.
Hal berbeda dengan di Indonesia masih mempunyai kandungan batubara besar yang masih didukung pemerintahnya.
“Industri ini masih berkembang dan menjadi salahsatu langkah investasi Poh Group ke depan,” ujarnya.
Apalagi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, ucap Noprian Fadli, mengeluarkan kebijakan Climate Change Accord yang merubah banyak bisnis perusahaan di Eropa dan China kembali ke tambang batubara.
“Tekanannya cukup tinggi, apalagi dari Ukraine War, itu membuat stabilisasi suplai gas dari Rusia ke Eropa menjadi terganggu,” tuturnya.
Dengan begitu kebutuhan energi di Eropa kembali akan dipenuhi batubara. Jadi, prospek bisnis tambang batubara dinilai masih baik 20 tahun sampai 30 tahun ke depan ketimbang di Australia dan Singapura.
“Saya cek gambaran mengenai itu dan motif kenapa kita menjadi pilihan utama untuk masuk di bisnis itu,” ujarnya.
Apalagi, Noprian Fadli mengutarakan pergerakan ekonomi di Indonesia lebih banyak didorong pertumbuhan industri komoditas. Jadi, pendorongnya adalah digital, minyak dan gas (migas), serta batubara.
Sebagai informasi sebanyak 70% saham Techno9 Indonesia sedang berjalan proses diakuisisi oleh Poh Group melalui Poh Resources untuk menjalankan bisnis tambang batubara di Tanah Air sekaligus merubah bisnis NINE ke tambang batubara dari teknologi informasi (TI).
Tantangan Perusahaan
Sementara itu Nuzwan Gufron juga mengungkapkan sejumlah tantangan dihadapi perusahaan ini sepanjang 2024. Langkah diakui menjadi penyebab perusahaan mengalami penurunan kinerja pada tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya.
"Gejolak di internal perusahaan, adanya perubahan pemegang saham dan lain sebagainya, sehingga kita tidak optimal untuk melakukan kegiatan aktivitas," ucapnya.
Namun, berbagai persoalan gejolak di internal sudah berhasil diatasi Techno9 Indonesia. Apalagi, susunan pemegang saham Techno9 Indonesia mengalami perubahan akibat Poh Group masuk perusahaan tersebut.
Nuzwan Gufron mengungkapkan Techno9 Indonesia sedang melakukan sinkronisasi dengan Poh Group untuk menjalankan apa bentuk bisnisnya. Saat ini perusahaan sedang menunggu arahan dari Poh Group.
Berdasarkan informasi di situs resmi Techno9 Indonesia terlihat kinerja keuangan anjlok pada 2024 ketimbang 2023. Pencapaian ini sudah diaudit kantor akuntan publik (KAP) dengan wajar dalam semua hal.
“Secara kinerja kita mengalami penurunan, tapi berharap dengan pemegang saham baru, Poh Group, akan memperbaiki kinerja perusahaan secara keseluruhan,” ujarnya.
Dari hal ini ditunjukkan pendapatan Techno9 Indonesia anjlok dari Rp14,77 miliar pada 2023 menjadi Rp9,02 miliar pada 2024.
Namun, kondisi ini diiringi dengan penurunan beban pokok pendapatan menjadi Rp7,02 miliar pada 2024 dari Rp10,92 miliar pada 2023.
Kinerja lain dari keuangan yang jatuh dari Techo9 Indonesia pada 2024 adalah laba kotor dari Rp3,85 miliar pada 2023 menjadi Rp1,95 miliar pada 2024.
Begitupula beban usaha Techno9 Indonesia mengalami kenaikan menjadi Rp9,4 miliar pada 2024 dari Rp8,4 miliar pada 2023. Karena, banyak tantangan yang mesti diselesaikannya.
Namun, perusahaan mencapai kenaikan laba operasi perusahaan, laba sebelum pajak, dan laba tahun berjalan. Laba operasi naik ke Rp7,45 miliar pada 2024 dari Rp4,96 miliar pada 2023.
Selanjutnya, laba sebelum pajak melonjak dari Rp5,15 miliar pada 2023 menjadi Rp7,76 miliar pada 2024.
Terakhir, laba tahun berjalan menanjak menjadi Rp6,04 miliar pada 2024 dari 4,05 miliar pada 2023.
Namun, kinerja operasional Techno9 Indonesia yakni total aktivitas operasional perusahaan turun dari Rp1,9 miliar pada 2023 menjadi Rp1,1 miliar pada 2024.
Hal yang sama terjadi pada total kas dan bank dari perusahaan melorot ke Rp1,42 miliar pada 2024 dari Rp1,8 miliar.
“Keputusan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) telah menyetujui laporan keuangan,” ujar Nuzwan Gufron
Hasil RUPSLB lainnya adalah memberikan hak subsitusi pemegang saham untuk melakukan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan right issue. Kemudian, persetujuan perubahan modal kerja dari 52,66% menjadi 62,26% dan service point dari 32 menjadi 22.
Pada kesempatan itu juga dilakukan pergantian komisaris independen dari Hulman Panjaitan kepada Venantius Agung Passinoraga, karena diberhentikan dengan hormat. Dia mendampingi Komut Noprian Fadli.
Untuk jajaran direksi tidak terjadi perubahan yakni dirut Nuzwan Gufron didampingi direksi masing-masing Irwan Dharma Kusuma dan Merry Kandou.
KEYWORD :Techno9 Right Issue Poh Group