
Konferensi pers Universitas Terbuka (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Rektor Universitas Terbuka (UT), Dr. Mohamad Yunus, secara resmi membuka rangkaian Dies Natalis ke-41 dan Diskusi Ilmiah, Pekan Olahraga, dan Seni Nasional (Disporseni), pada Jumat (2/5) di Kampus UT Pusat, Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Yunus mengatakan bahwa Dies Natalis ke-41 dan Disporseni ini menegaskan visi UT untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi seluruh warga negara, tanpa tersekat oleh jarak, waktu, maupun kondisi sosial dan ekonomi.
"Dies Natalis dan Disporseni ini bukan ajang untuk memperoleh prestasi, namun momen berharga untuk mengumpulkan semangat kolaborasi, sportivitas, kreativitas, serta inovasi," kata Rektor Yunus dalam sesi konferensi pers.
Guru Besar IPB Raih Gelar Sarjana Hukum di UT
Perayaan ini, lanjut Yunus, sekaligus menjadi momentum untuk melakukan pembenahan di bidang sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas utama. Termasuk dalam hal ini menyelenggarakan pelatihan dosen, tenaga kependidikan, dan tenaga informatika.
"Perbaikan dari berbagai sisi harus kita lakukan. Di UT pusat dan UT daerah jumlah SDM dengan kualitas terstandar harus menjadi perhatian kita. Kalau tidak, akan menjadi bencana untuk Indonesia," ujar Yunus.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno yang hadir secara daring mengucapkan terima kasih atas kontribusi UT dalam menghadirkan pendidikan inklusif selama empat dasawarsa terakhir.
"UT hadir dengan merobohkan sekat ruang dan waktu, serta terbukti telah menjangkau seluruh bumi pertiwi," kata Pratikno.
Pembukaan Dies Natalis ke-41 dan Disporseni UT juga mempersembahkan sesi talkshow yang menghadirkan penyanyi ternama Indonesia, Krisdayanti, serta Nyimas Dewi Ratih Kamil selaku Komisaris PT Bank Raya Indonesia.
Krisdayanti menuturkan bahwa di sela-sela kesibukannya di panggung hiburan, UT menjadi jalan keluar untuk tetap menempuh pendidikan tinggi melalui pembelajaran daring.
"Saya pilih UT karena saat ini masih di gelanggang politik. Jadi ini akan jadi salah satu dasar saya. Karena efisiensi waktu, jelas bisa mengerjakan semua tugas saya dan timing belajar yang bisa diatur," ujar mahasiswi Ilmu Pemerintahan tersebut.
Sementara itu, Nyimas yang dulu pernah menempuh pendidikan di UT selama menjadi diplomat di Rusia, menilai UT mengalami perkembangan cukup signifikan dari yang dulunya memanfaatkan modul buku menjadi modul digital.
"Sepertinya dengan kemudahan teknologi itu tidak ada alasan untuk tidak belajar lebih baik," kata Nyimas.
KEYWORD :Universitas Terbuka Mohamad Yunus Kampus UT