Jum'at, 02/05/2025 04:02 WIB

Lepas 19 Kloter Pertama Haji ke Madinah, Menag Titip Pesan Penting

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melepas 7.514 jemaah haji yang tergabung dalam 19 kloter pertama yang akan terbang ke Madinah, Arab Saudi, pada Jumat (2/5) ini melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

Menteri Agama Nasaruddin Umar memimpin konferensi pers pelepasan kloter pertama haji ke Arab Saudi (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melepas 7.514 jemaah haji yang tergabung dalam 19 kloter pertama yang akan terbang ke Madinah, Arab Saudi, pada Jumat (2/5) ini melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

Dalam pelepasan resmi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Menteri Nasaruddin menitipkan sejumlah pesan penting kepada para jemaah yang akan menjalankan ibadah selama 40 hari ke depan di tanah suci.

Pesan tersebut ialah supaya jemaah mulai memperbaiki niat sebelum berangkat ke Mekah dan Madinah. Alih-alih berhaji untuk memperoleh gelar haji, jemaah sejak awal harus menanamkan niat ikhlas karena Allah SWT.

"Kalau ikhlas, Insya Allah data tahan tubuh kita kuat. Tidak akan mengeluh, tidak akan capek. Orang yang tidak ikhlas itu yang biasanya gampang capek. Maka niat itu harus kuat," kata Menag.

Selanjutnya, sebab mereka yang tergabung dalam pemberangkatan gelombang pertama akan langsung ke Madinah, maka Menteri Nasaruddin menyarankan supaya para jemaah melakukan manajemen diri untuk tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunah, termasuk Salat Arba`in.

"Arba`in itu sunah, yang wajib itu haji di Arafah. Jangan karena mengejar Arba`in lalu habis energinya untuk ibadah haji. Jangan sampai mengejar yang sunah dan menelantarkan yang wajib," ujar Menag.

Terkait hal ini, apabila jemaah merasa dirinya tidak dalam kondisi memungkinkan untuk menjalankan ibadah sunah, Menag menyarankan supaya Arba`in ditinggalkan untuk menyimpan tenaga pada puncak haji.

Selain manajemen diri, menjaga diri untuk fokus beribadah juga tak kalah penting. Menag menyarankan agar jemaah tidak disibukkan dengan perkara duniawi namun sebaliknya memperbanyakan zikir.

"Kurangi bicaranya. Walaupun bicara baik, tapi minimum 30 persen (bicaranya). Mulut harus lebih banyak berzikir, karena tidak semua bisa berhaji," kata Menteri Nasaruddin.

Terakhir, Menag juga mengajak para jemaah haji tidak hanya mengejar status `maqbul` dalam pelaksanaan ibadah haji, melainkan pulang ke tanah air sebagai haji mabrur, yakni jemaah yang mampu terus mempertahankan nilai-nilai haji dalam kehidupan sehari-hari.

KEYWORD :

Menteri Agama Nasaruddin Umar Haji 2025




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :