Jum'at, 02/05/2025 00:25 WIB

Bakal Demo Dampak Banjir, Warga Ciangsana Singgung Gubernur Konten

Ribuan Warga Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, bakal menggelar aksi damai imbas wilayahnya yang kerap menjadi langganan banjir. Aksi yang akan digelar di Bundaran Marco pada 04 Mei 2025 ini juga mendapat dukungan dari warga Vila Nusa Indah 5, Desa Ciangsana.

Seorang warga sedang membersihkan genangan lumpur di Vila Nusa Indah 5 saat banjir awal Maret lalu (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Ribuan Warga Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) bakal menggelar aksi damai imbas wilayahnya yang kerap menjadi langganan banjir. Aksi yang akan digelar di Bundaran Marco pada 04 Mei 2025 ini juga mendapat dukungan dari warga Vila Nusa Indah 5, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jabar.

Ferry Pakpahan, warga Vila Nusa Indah 5 yang ditunjuk sebagai orator aksi membenarkan bakal aksi tersebut. Kata dia, sudah sekian puluh tahun lamanya menetap di perumahan itu, banjir hebat pada awal Maret lalu merupakan banjir yang paling banyak merugikan warga. 

“Selama ini tidak pernah banjir setinggi 1,5 meter di tempat kami. Ini sudah status darurat dan sangat parah luar biasa,” ujar Ferry dalam keterangannya diterima di Jakarta, pada Kamis (1/5/2025). 

“Warga Vila 5 yang terdampak, khususnya RW 13 sangat mendukung aksi warga desa Bojongkulur yang kondisi banjir lalu ketinggian air masuk rumah mencapai 3-4 meter. Lebih parah dari tempat kami. Pemerintah daerah jangan cuma narik pajak, tapi perhatikan situasi ini. Jangan sibuk ngonten,” ujar Ferry singgung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang dikenal suka "ngonten" di media sosial.

Ferry mengungkap, Pemerintah harusnya tidak sekedar sibuk urusan hilir membuldozer tempat wisata dan di hulu membersihkan rumah warga yang ganggu kelancaran air. “Coba perhatikan juga pabrik-pabrik yang berdiri di samping sungai. Apakah pabrik itu perhatikan dampak pendangkalan sungai dan pencemarannya? Berani  Gubernur Dedi Mulyadi (Bapak Aing) bikin konten nindak pabrik?,” tanyanya.

Hasil penelusuran, perusahaan Sinar Primera Industrial Narogong (SPIN)  membuka lahan untuk gudang dengan luas 26 hektar di Narogong, Bekasi, Jawa Barat. Berdasarkan website perusahaan itu, Direktur Sinar Primera Grup adalah Deddy Djajaria dan Kah Jin Hong sebagai pimpinan perusahaan. 

Gudang ini berada persis di samping sungai Cileungsi. Saat hujan, air bah tanah merah meluncur deras ke sungai tersebut. Laporan dari warga setempat, air dari pekerjaan itu meluncur deras bersama tanah ke sungai.

“Itu juga yang kami kecam. Sudah pasti pendangkalan sungai akan lebih parah. Bukan cua soal air, pabrik itu juga membuat kebisingan yang sampai sekarang belum pernah ditindak pemerintah desa. Apalagi pemda Bogor. Entahlah modusnya apa? ujar Ferry.

"Pada aksi nanti, kami meminta pemerintah tidak tebang pilih mengatasi banjir. Sungai Cileungsi mesti ada pengerukan akibat pendangkalan dan lainnya. Sehingga banjir mendatang tidak kembali terulang,” ujar Ferry.

KEYWORD :

Banjir Bojongkulur Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Sungai Cileungsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :