Rabu, 30/04/2025 19:50 WIB

RDP dengan Komisi III, Saksi Ungkap Kenzha Dipukul hingga Dibenturkan ke Aspal

Situasi sudah mulai tidak kondusif dan ada beberapa sekuriti yang datang.

RDP Komisi III DPR bersama keluarga mahasiswa UKI Kenzha Ezra Walewangko dan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly. (Foto: Jurnas)

 

Jakarta, Jurnas.com- Komisi III DPR RI menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) terkait kematian mahasiswa Fisip UKI, Kenzha Ezra Walewangko. Rapat digelar bersama jajaran Polres Jakarta Timur, Polda Metro Jaya, dan tim hukum serta keluarga Kenzha.

Dalam rapat itu, terungkap fakta baru ihwal tewasnya Kenzha di lingkungan kampus UKI oleh dua saksi bernama Eril dan Eliza Gilbert yang dihadirkan pihak keluarga. Keduanya bahkan telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Mapolda Metro Jaya.

Eril, saksi yang mengaku berada di lokasi saat kejadian menjelaskan bahwa awalnya situasi di kampus masih kondusif. Namun, ketegangan mulai muncul saat Kenzha dalam keadaan mabuk dan mulai berteriak-teriak hingga akhirnya terjadi keributan.

Eril juga menyebut bahwa ketegangan memuncak saat seorang teman korban menegurnya untuk pulang dengan nada tinggi.

"Situasi sudah mulai tidak kondusif dan ada beberapa sekuriti yang datang," kata Eril di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 30 April 2025.

Saat itu, Eril mengaku berinisiatif untuk membawa korban menjauh dari lokasi keributan. Namun, di tengah perjalanan, situasi semakin tak terkendali.

"Saya ditarik oleh saudara Eliza ke belakang dan saya tidak melihat lagi apa yang terjadi di situ," kata Eril saat ditanya apakah ia melihat korban dipukul.

Selanjutnya, Eliza saksi lain mengaku melihat langsung aksi kekerasan yang terjadi terhadap korban. Dia menyatakan bahwa korban sempat menggoyang-goyangkan pagar, lalu diamankan oleh sekuriti.

Namun, situasi memburuk saat tiga orang diduga pelaku kekerasan Gery, Thomas, dan Delon menghampiri korban.

"Geri, Thomas, dan Elon ini menghampiri korban untuk meminta keterangan. Kenapa lo masih teriak-teriak seperti itu? Tidak lama kemudian, si Geri memukul dia. Memukul korban," kata Eliza.

Tak hanya itu, Eliza menyebut aksi kekerasan berlanjut bahkan setelah korban sudah di atas motor saat ingin dibawa ke IGD oleh salah satu petugas keamanan.

"Saya melihat Thomas ini lepas dari jeratan sekuriti, berlari ke arah korban. Sampai akhirnya saya mendengar suara tulang ketemu tulang. Kencang sekali," ujarnya.

"Sampai akhirnya korban jatuh, kepala korban sampai dibenturkan ke atas aspal," timpal Eliza.

Eliza menambahkan bahwa kepala korban dibenturkan sebanyak tiga kali, di bagian kepala belakang sebelah kanan. Setelah itu, korban tidak sadarkan diri dan sempat diperiksa oleh sekuriti.

"Saya bilang, Pak, udah nih angkat aja. Soalnya korban ini sudah knock out. Mata hitamnya sudah di atas," katanya.

Eliza juga mengungkap adanya dugaan penghapusan bukti oleh beberapa pihak. Dia menyaksikan ketiga orang itu mendatangi seorang bapak-bapak yang diduga merekam kejadian dan memaksanya menghapus rekaman dari galeri dan tempat sampah.

"Kalau dari dugaan saya, dia itu adalah karyawan kampus," ujar Eliza.

Sebelumnya, setelah hampir dua bulan menangani kasus kematian Kenzha, Polres Jakarta Timur akhirnya memutuskan akan menghentikan penyidikan kasus tersebut. Dalam konferensi pers, Kapolres Nicolas menyatakan tidak menemukan unsur pidana dalam kasus kematian Kenzha.

Tak terima dengan hasil penyidikan Polres Jakarta Timur, kuasa hukum dan keluarga Kenzha pun melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya. Tim hukum bahkan melaporkan Kapolres Nicolas ke Propam Polri.

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi III mahasiswa UKI Kenzha Ezra Walewangko pengeroyokan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :