
Pengamat Komunikasi Politik Frans Immanuel Saragih. Foto: dok. Jurnas
JAKARTA, Jurnas.com - Pengunduran diri Kepala Komunikasi Kepresidenan RI atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menimbulkan banyak pertanyaan di berbagai kalangan di tanah air.
Hal ini cukup menarik, apakah ini ada sangkut-pautnya dengan beragam informasi yang sering disampaikan oleh Hasan Nasbi ke publik atau tidak.
Pengamat Komunikasi Politik Frans Immanuel Saragih menyampaikan bahwa di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, panggung depan komunikasi politiknya sangat berbeda dengan era sebelumnya, era Presiden Joko Widodo.
“Coba kita perhatikan dengan seksama usia pemerintahan Prabowo baru berjalan sekitar enam bulan tetapi budaya mundur kuat sekali , sebelumnya ada Gus Miftah dan sekarang Hasan Nasbi. Secara iklim demokrasi ini sangat baik untuk dimata publik, dan menimbulkan kesan positif,” tutur Frans di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Memang beberapa waktu lalu ada ucapan blunder dari Hasan Nasbi atas peristiwa terhadap jurnalis Majalah Tempo, dan ini menimbulkan riak di kalangan media dan publik atas ucapan tersebut.
RDP dengan Komisi III, Ayah Mahasiswa UKI Tepis Klaim Kapolres Jaktim Tak Ada Pengeroyokan
Terlebih lagi Prabowo juga secara jelas menyampaikan di depan para jurnalis yang menemuinya bahwa komunikasi belum tercipta dengan baik antara pihak istana dan publik.
“Padahal kita ketahui ini merupakan tugas dari tim komunikasi kepresidenan. Apakah dari pernyataan Presiden maka dilakukan evaluasi secara mendalam hingga memunculkan penilaian tertentu?” ujar Frans.
Tetapi secara kasat mata, lanjut Frans, bahwa ada budaya baru yang ditampilkan oleh Kabinet Prabowo ini, munculnya budaya malu dan kemampuan untuk menyadari kekeliruan, sehingga mulai tercipta kesadaran untuk mundur dari jabatan.
“Ini cukup baik bagi pendidikan demokrasi. Masalah apakah ada peristiwa lain di belakang itu hanya pihak internal yang mengetahui, tetapi image mulai dibentuk di masyarakat. Saya secara pribadi mengapresiasi langkah tersebut,” ujarnya.
“Langkah selanjutnya adalah apa yang harus dilakukan oleh PCO, ini yang perlu dibahas. Memang saat ini terlihat Jubir pemerintah dipegang oleh Mesesneg, tapi apakah itu tidak menimbulkan beban tugas yang menumpuk?” imbuh Frans.
Menurutnya, perlu ada pembagian tugas yang terukur agar berbagai pesan dan keinginan Presiden Prabowo dapat tersampaikan ke publik dengan baik.
“Perlunya pembagian tugas yang terukur juga perlu, agar bisa mencapai apa yang menjadi cita cita Presiden Prabowo,” tegas Frans.
Bagi Frans, Hasan Nasbi sudah mengundurkan diri dan saat ini waktunya untuk menata ulang kembali sistem komunikasi politik pemerintah yang efesien dan terarah. Sehingga publik dapat memahami dan tercerahkan akan hal hal yang dilakukan dan ingin dilakukan pemerintah untuk kemajuan bangsa.
“Selain itu juga dengan komunikasi politik yang baik pemerintah dapat menggali apa yang rakyat rasakan saat ini, sehingga pemerintah dapat berusaha memberikan solusi terbaik bagi segala problema yang timbul di masyarakat,” pungkas Frans Saragih.
KEYWORD :Hasan Nasbi Frans Saragih Mundur