Rabu, 30/04/2025 10:53 WIB

Puasa Syawal dan Senin-Kamis Boleh Digabung? Ini Penjelasan hingga Hukumnya

Puasa Syawal dan Senin-Kamis Boleh Digabung? Ini Penjelasan hingga Hukumnya

Ilustrasi - Puasa Syawal dan Senin-Kamis Boleh Digabung? Ini Penjelasan hingga Hukumnya (Foto: Pexels/khats cassim)

Jakarta, Jurnas.com - Puasa Syawal, puasa enam hari di bulan Syawal, merupakan salah satu amalan sunnah yang punya ganjaran luar biasa dalam Islam. Puasa Syawal dilakukan setelah umat Islam menuntaskan puasa Ramadan dan merayakan Idulfitri atau dalam rentan bulan Sywal, bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah.

Tapi muncul pertanyaan menarik, bolehkah menggabungkan niat puasa Syawal dengan puasa sunnah lainnya seperti Senin-Kamis? Bolehkah niat keduanya digabung? Bagaimana keutamaannya? Berikut adalah penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Keutamaan Puasa Syawal serta Jadwal Pelaksanaannya

Salah satu keutamaan besar yang terkandung dalam puasa Syawal ialah sebagaiman yang tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, yang menyatakan:

"Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun."
(HR. Muslim)

Puasa selama enam hari di bulan Syawal, disebut dalam hadis memiliki ganjaran seperti puasa sepanjang tahun. Artinya, pahala dari amalan ini sangat besar—tanpa memerlukan puasa terus-menerus sepanjang tahun.

Di tahun 2025, 1 Syawal jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, sehingga umat Islam bisa mulai puasa Syawal mulai Selasa, 1 April 2025, hingga akhir bulan Syawal yang diperkirakan jatuh pada 29 April 2025. Tidak ada ketentuan bahwa puasa ini harus dilakukan berturut-turut. Anda bisa memilih hari-hari tertentu, termasuk hari Senin dan Kamis.

Bolehkah Menggabungkan Niat Puasa Syawal dan Senin-Kamis?

Mengutip laman Kemenag dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, pertanyaan tersebut cukup sering muncul, dan jawabannya adalah boleh, bahkan disarankan oleh banyak ulama.

Dalam I’anatut Thalibin, Syaikh Abu Bakar Syatha menyatakan bahwa jika dua ibadah sunnah berkumpul dalam satu waktu—seperti puasa Arafah bertepatan dengan Senin—maka niat keduanya boleh digabung. Seseorang tetap mendapatkan pahala dari dua ibadah tersebut.

Menggabungkan niat puasa Syawal dan Senin-Kamis juga diperbolehkan, bahkan diyakini keutamaannya bisa mendapatkan paha berlapis. Perumpamaannya, seperti bersedekah kepada keluarga dengan niat sedekah dan juga silaturahmi—dua pahala dalam satu amal.

Puasa Syawal dilakukan seperti puasa sunnah lainnya: dimulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam, dengan niat sebelum Subuh. Niat bisa diucapkan dalam hati atau dibaca dengan lisan.

Niat Puasa Syawal

Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta’ala.

Niat Gabungan Puasa Syawal dan Hari Senin

Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ وَيَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli wa yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Syawal dan hari Senin esok hari karena Allah Ta’ala.

Bagaimana Jika Masih Memiliki Utang Puasa Ramadan?

Masalah ini juga penting untuk diperhatikan. Mengutip laman Nahdlatul Ulama, puasa Syawal hanya disunnahkan bagi mereka yang telah menunaikan puasa Ramadan secara penuh. Bagi yang masih memiliki utang puasa Ramadan, sebagian ulama menyarankan agar utang tersebut dilunasi terlebih dahulu. (*)

Wallohu`alam

KEYWORD :

Puasa Syawal Puasa Senin-Kamis Bulan Syawal Amalan Syawal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :