Sabtu, 02/11/2024 05:07 WIB

Begini Tradisi Iran Merayakan Bulan Puasa

Pada Jumat terakhir bulan suci Ramadhan, wanita dan anak perempuan dari setiap keluarga di provinsi barat laut Azarbaijan Timur berkumpul dan menjahit tas. 

Seorang pendeta atau seorang pria tua didampingi sekelompok pria berjalan di sepanjang gang dan jalan-jalan di kota atau desa dan menyanyikan lagu tentang perlawanan orang-orang yang berpuasa selama d

Teheran, Jurnas.com - Masyarakat di Iran selalu terpesona dengan semangat Ramadhan setiap tahunnya. Suku dan kelompok etnis yang berbeda di Negeri para Mullah tersebut memiliki cara khusus merayakan bulan suci Ramadhan.

Ramadan merupakan satu dari lima rukun Islam, di samping deklarasi iman, Sholat lima kali sehari, Sedekah, dan ziarah ke Mekah. Bulan puasa merupakan bulan kesembilan dari kalender Islam, di mana umat Islam berpuasa dari fajar hingga senja. 

Berikut beberapa ritual yang dilakukan masyarakat Iran di berbagai belahan negara dalam merayakan bulan suci Ramadhan;

1. Masyarakat di provinsi Utara Mazandaran menyambut bulan suci Ramadhan dengan berpuasa tiga hari sebelum awal bulan. Mereka mulai berpuasa dari hari-hari terakhir Sha`ban yaitu, sebelum bulan Ramadan.

Mereka juga mengadakan Khatm-e An`am, semacam upacara di mana para peserta membaca Surah Al-An`am dari Alquran sebelum berbuka puasa (Iftar). Para peserta berbuka puasa dengan roti, sedikit garam dan air, yang dimasukkan tuan rumah ke nampan besar.

2. Pada Jumat terakhir bulan suci Ramadhan, wanita dan anak perempuan dari setiap keluarga di provinsi barat laut Azarbaijan Timur berkumpul dan menjahit tas untuk keluarga mereka. Mereka menaruh sejumlah uang di tas dan menyimpan tasnya di dalam kotak sampai Ramadan berikutnya. Mereka menyebutnya `Barkat Kisasi` dalam dialek Azeri, yang secara harfiah berarti `tas berkah`, yang mereka percaya dapat melindungi keluarga mereka dari kemiskinan.

3. Pada Jumat terakhir bulan Ramadan, orang-orang di kota Shiraz Selatan ke masjid untuk berdoa agar keinginan mereka terwujud. Dikenal sebagai `Jomeh-Alwedaii`, upacara tersebut dihadiri oleh gadis-gadis muda yang ingin menikah dan pasangannya tidak subur berharap memiliki anak. Wanita hamil juga menjahit kain pertama anak masa depan mereka di masjid pada hari ini karena percaya bahwa itu membawa kebahagiaan dan keberuntungan baginya.

4. Turkmen yang tinggal di bagian timur laut negara tersebut mengadakan beberapa ritual selama bulan suci Ramadhan. Salah satunya disebut `Ya Ramadan`, aslinya `Yari Ramadan`, yang secara harfiah berarti `setengah bulan Ramadhan`.

Pada tanggal 14 dan 15 malam bulan Ramadan, seorang pendeta atau seorang pria tua didampingi sekelompok pria berjalan di sepanjang gang dan jalan-jalan di kota atau desa dan menyanyikan sebuah lagu tentang perlawanan orang-orang yang berpuasa selama dua minggu pertama Bulan dan mendorong mereka untuk berpuasa selama dua minggu mendatang.

Mereka berjalan dari pintu ke pintu dan salah satu dari mereka membawa tas di mana mereka mengumpulkan apa yang keluarga mereka berikan dan orang lain menjawab `Allah Hoo`. Mereka berbagi barang yang dikumpulkan untuk orang miskin.

 

KEYWORD :

Ramadhan Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :