Kamis, 25/04/2024 08:25 WIB

INTERNASIONAL

AS Uji Coba Peluru Kendali Balistik Antar Benua

Militer Amerika Serikat melakukan uji coba Peluru Kendali Balistik Antar benua (ICBM) beselang sehari setelah Korut meluncurkan rudal kesembilannya 

Uji coba Peluru Kendali Balistik Antar benua (ICBM) (Foto: Reuters)

Jakarta - Militer Amerika Serikat  melakukan uji coba pertama terhadap sistem pertahanan rudal terhadap rudal balistik antar benua (ICBM). Uji coba tersebut beselang dua hari setelah Korea Utara meluncurkan rudal kesembilannya pada Senin (29/5)

Pejabat mengatakan uji sistem Ground Based Midcourse Defense (GMD) di Vandenberg Air Force Base di California berhasil dilakukan. Ia juga mengatakan tes tersebut untuk mensimulasikan kemampuan dalam menanggapi ICBM Korut

Dilansir Sky News pada Rabu (31/5) Wakil Laksamana Jim Syring, direktur badan Pentagon yang bertugas mengembangkan sistem pertahanan rudal, mengatakan ini adalah prestasi yang luar biasa.

"Sistem ini sangat penting untuk pertahanan tanah air kita, dan tes ini menunjukkan bahwa kita memiliki pencegah yang mumpuni dan dapat dipercaya melawan ancaman yang sangat nyata," tabahnya.

ICBM diluncurkan dari Atol Kwajalein di Pasifik dan dilengkapi dengan hulu ledak yang akan mendekati kualitas hulu ledak nuklir. Pencegat GMD tidak membawa hulu ledak melainkan mengandalkan energi kinetik dampaknya untuk menghancurkan rudal yang masuk.

Hitungan energi kinetik dimaksudkan untuk meminimalkan risiko peledakan hulu ledak konvensional, termasuk rudal balistik berujung nuklir. Ini adalah sistem pertahanan rudal yang serupa dengan sistem Defense Altitude Area Defense (THAAD), yang baru-baru ini ditempatkan di Korea Selatan.

Uji coba pada Rabu merupakan ke-18 dari ICBM . Tes terakhir dilakukan pada pada Juni 2014 sekaligus keberhasilan pertama sejak 2008. AS memiliki 32 ICBM berbasis darat di Fort Greely, Alaska, dan empat lainnya di Vandenberg

KEYWORD :

Amerika Serikat ICBM Korea Utara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :