Ilustrasi - berikut ini beragam tradisi tahun baru di Indonesia yang jarang dibahas (Foto: Pexels/Iuliia Pilipeichenko)
Jakarta, Jurnas.com - Tahun baru sering kali identik dengan kembang api, pesta, dan hiruk pikuk keramaian. Banyak orang berbondong-bondong menuju pusat kota atau tempat wisata untuk merayakan pergantian waktu, seolah-olah kemeriahan adalah satu-satunya cara menyambut awal yang baru.
Padahal, di balik sorak-sorai itu, ada banyak cara merayakan tahun baru yang lebih sederhana namun tetap penuh arti.
Di berbagai daerah Indonesia, tradisi tahun baru justru diisi dengan doa, syukur, dan kebersamaan. Tidak selalu mewah, tidak pula berlebihan, tetapi mengajarkan nilai kedekatan dengan keluarga, sesama, dan Sang Pencipta.
Tradisi-tradisi ini terus hidup, diwariskan dari generasi ke generasi, dan menjadi pengingat bahwa makna tahun baru tak sekadar soal pesta.
Berikut tujuh tradisi tahun baru di Indonesia yang jarang dibahas, tetapi tetap hidup di tengah masyarakat.
1. Doa Bersama Keluarga
Banyak keluarga memilih berkumpul di ruang tamu untuk berdoa, membaca ayat suci, dan saling mendoakan kebaikan. Momen ini biasanya ditutup dengan saling memaafkan — simbol harapan memulai tahun dengan hati yang lebih lapang.
2. Syukuran Sederhana
Alih-alih pesta besar, sebagian masyarakat mengadakan syukuran kecil. Biasanya berupa makan bersama, tumpeng sederhana, atau nasi liwet. Intinya bukan kemewahan, melainkan rasa syukur atas nikmat yang sudah diterima.
3. Ziarah Keluarga
Di sejumlah daerah, masyarakat melakukan ziarah ke makam orang tua atau leluhur. Tradisi ini dimaknai sebagai pengingat bahwa hidup itu singkat, sekaligus bentuk penghormatan kepada mereka yang telah mendahului.
4. Kenduri atau Pengajian Kampung
Di desa-desa, warga sering berkumpul menggelar pengajian, pembacaan doa, atau kenduri. Selain mempererat silaturahmi, kegiatan ini menjadi cara untuk memohon perlindungan dan keberkahan bagi kampung sepanjang tahun.
5. Berbagi Makanan ke Tetangga
Masyarakat di beberapa daerah masih mempertahankan kebiasaan mengirim makanan ke rumah tetangga. Tradisi ini menumbuhkan rasa saling peduli dan mengingatkan bahwa kebahagiaan lebih indah saat dibagikan.
6. Menyantuni Anak Yatim
Sebagian orang menjadikan pergantian tahun sebagai momen berbagi. Santunan untuk anak yatim atau kaum dhuafa dilakukan sebagai bentuk rasa syukur serta doa agar rezeki semakin berkah.
7. Membersihkan Rumah dan Halaman
Ada pula yang memilih fokus beres-beres. Membersihkan rumah, membuang barang tak terpakai, dan menata ulang ruang dianggap simbol membersihkan beban lama dan menyambut awal baru yang lebih rapi dan tertata.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Tradisi tahun baru negara Indonesia tahun 2026 akhir tahun


























