Ilustrasi paparan mikroplastik (Foto: Pexels/Alfo Medeiros)
Jakarta, Jurnas.com - Tim ilmuwan Universitas California Riverside (UCR) menemukan bahwa paparan mikroplastik (MP) dapat meninggalkan jejak biologis hingga ke generasi berikutnya.
Dalam studi tikus diamati bahwa tikus jantan yang terpapar mikroplastik dapat mewariskan tingkat kerentanan terhadap penyakit metabolik terhadap keturunannya.
Dikutip dari Earth pada Selasa (30/12), penelitian ini menggeser anggapan bahwa polusi plastik hanya berdampak pada diri sendiri. Peran ayah juga disoroti dalam mewariskan risiko tersebut.
Mikroplastik yang mengandung fragmen kecil di bawah 5 saat ini terdeteksi mulai dari palung laut hingga organ manusia, termasuk jaringan reproduksi. Sementara itu, gangguan metabolisme meningkat tajam di seluruh dunia.
Studi ini menghubungkan keduanya dengan cara yang baru, yakni paparan mikroplastik pada tikus jantan yang berpengaruh pada sperma, dan situasi mirip diabetes pada anak tikus betina akibat pola makan yang tidak sehat.
Untuk mengungkap risiko "tersembunyi", para peneliti memberikan intervensi diet tinggi lemak, strategi eksperimental umum yang meniru pola makan Barat dan memperbesar stres metabolik.
Tikus jantan juga tetap mengonsumsi makanan yang teratur dengan paparan mikroplastik berbeda. Hal itu membuat efek selanjutnya pada keturunan merupakan fungsi dari paparan lingkungan pejantan, bukan pola makan yang buruk.
Dalam kondisi ini, perbedaannya cukup mencolok. Anak tikus betina dari pejantan yang terpapar MP mengembangkan fenotipe mirip diabetes yang lebih kuat daripada anak tikus betina dari pejantan yang tidak terpapar, meskipun mengonsumsi makanan yang sama.
Anak tikus pejantan tidak memunculkan diabetes, meskipun menunjukkan penurunan massa lemak yang kecil namun signifikan. Sinyal spesifik jenis kelamin menunjukkan bahwa mikroplastik mungkin berinteraksi dengan jalur perkembangan secara berbeda pada keturunan laki-laki dan perempuan.
"Alasan pasti dari efek spesifik jenis kelamin ini masih belum jelas," kata peneliti Fakultas Kedokteran UCR, Changcheng Zhou.
"Dalam penelitian kami, keturunan (tikus) betina mengembangkan fenotipe diabetes. Kami mengamati peningkatan ekspresi gen pro-inflamasi dan pro-diabetes di hati mereka, gen yang sebelumnya dikaitkan dengan diabetes. Perubahan ini tidak terlihat pada keturunan jantan," dia menambahkan.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Bahaya Mikroplastik Penyakit Keturunan Penelitian Ilmiah























