Ilustrasi - ini amalan sunnah yang dianjurkan dalam Islam di bulan Rajab (Foto: Pexels/khats cassim)
Jakarta, Jurnas.com - Bulan Rajab termasuk salah satu bulan mulia (asyhurul hurum) dalam Islam. Di bulan ini, umat dianjurkan memperbanyak kebaikan, memperkuat ibadah, dan menjaga diri dari perbuatan dosa.
Meski tidak ada ibadah khusus yang diwajibkan hanya di bulan Rajab, memperbanyak amal saleh menjadi bentuk persiapan menyambut bulan-bulan berikutnya.
1. Memperbanyak Istighfar dan Taubat
Rajab mengingatkan kita untuk menata hati. Memohon ampunan menjadi amalan yang sangat ditekankan sepanjang waktu, lebih-lebih di bulan mulia.
اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
Doa ini bersumber dari doa-doa Nabi yang dianjurkan dibaca dalam berbagai kesempatan. Dengan memperbanyak istighfar, hati menjadi lebih tenang dan langkah terasa lebih ringan.
2. Menjaga Salat Wajib dan Menambah Salat Sunah
Rajab menjadi momen menguatkan fondasi ibadah, terutama salat lima waktu. Menambahkan salat sunah rawatib, dhuha, ataupun tahajud menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah.
Catat Ya! Begini Tips Sholat Supaya Khusyuk
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ
Artinya:
“Tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dibanding apa yang Aku wajibkan atasnya.” (HR. al-Bukhari)
Pesan ini menegaskan, menjaga yang wajib adalah prioritas, kemudian diperindah dengan ibadah sunah.
3. Membaca dan Merenungi Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an bukan hanya ibadah lisan, tetapi juga sarana menenangkan hati. Rajab menjadi momentum untuk membangun kembali kebiasaan tilawah.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. ar-Ra‘d: 28)
Meluangkan waktu setiap hari, meski sedikit, jauh lebih bermakna daripada banyak namun tidak konsisten.
4. Memperbanyak Sedekah dan Membantu Sesama
Rajab mendorong umat memperkuat kepedulian. Sedekah menghadirkan keberkahan bagi pemberi dan penerima.
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
Artinya:
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim)
Sedekah tidak selalu berupa materi besar. Senyum, perhatian, dan bantuan kecil pun bernilai ibadah.
5. Berpuasa Sunah (Umum, Bukan Khusus Rajab)
Puasa sunah — seperti Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 hijriah) — tetap dianjurkan di Rajab sebagaimana di bulan lainnya. Bukan karena “khusus Rajab”, tetapi karena keutamaan puasa itu sendiri.
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Artinya:
“Setiap amalan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Puasa melatih kesabaran sekaligus membersihkan jiwa.
6. Menjauhi Dosa dan Perbuatan Zalim
Karena Rajab termasuk bulan haram, umat diingatkan untuk lebih berhati-hati dari perbuatan maksiat.
فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ
“Maka janganlah kamu menzalimi dirimu pada bulan-bulan itu.” (QS. at-Taubah: 36)
Menjaga lisan, niat, dan perbuatan menjadi bagian dari penghormatan terhadap bulan mulia.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Info Keislaman bulan Rajab Amalan sunnah asyhurul hurum


























