Selasa, 30/12/2025 18:05 WIB

Laptop Mulai Lemot, Harus Ganti atau Cukup Upgrade?





Keputusan antara upgrade atau ganti laptop bergantung pada kebutuhan.

Ilustrasi - laptop Samsung (Foto: Samsung)

Jakarta, Jurnas.com - Laptop mulai melambat, aplikasi terasa berat, dan pekerjaan jadi tertunda. Di titik ini banyak orang langsung tergoda membeli perangkat baru.

Akan tetapi, tidak semua masalah harus diselesaikan dengan mengganti laptop. Dalam banyak kasus, upgrade kecil justru sudah cukup membuat performa kembali kencang.

Laptop yang terasa lambat sebenarnya tidak selalu berarti rusak atau usang total. Seiring waktu, sistem operasi, aplikasi, dan file semakin menumpuk sehingga membebani kinerja.

Karena itu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengecek penyebabnya. Apakah memori sudah penuh, komponen terlalu tua, atau hanya karena terlalu banyak program berjalan bersamaan.

Salah satu upgrade paling terasa adalah mengganti penyimpanan dari HDD ke SSD. Perubahan ini membuat proses booting lebih cepat, aplikasi terbuka dalam hitungan detik, dan kinerja keseluruhan terasa jauh lebih ringan. Bagi laptop kelas lama, upgrade SSD sering menjadi “napas baru” tanpa perlu mengeluarkan biaya besar.

Selain penyimpanan, menambah RAM juga berpengaruh besar. Jika saat membuka banyak tab browser laptop langsung melambat, kemungkinan RAM sudah kewalahan. Menambah kapasitas, misalnya dari 4 GB ke 8 GB atau 16 GB itu bisa membantu sistem bekerja lebih leluasa, terutama untuk multitasking, desain ringan, atau pengolahan dokumen besar.

Membersihkan sistem juga wajib dilakukan. Uninstall aplikasi yang tidak dipakai, hapus file sementara, matikan program yang otomatis berjalan saat startup, dan lakukan update sistem secara berkala.

Banyak laptop kembali stabil hanya dengan perawatan sederhana seperti ini. Servis rutin, termasuk membersihkan debu dan mengganti pasta termal, juga membantu menurunkan suhu sehingga kinerja lebih optimal.

Namun, ada situasi ketika upgrade sudah tidak cukup. Jika prosesor terlalu tua, baterai sering drop, layar rusak, atau motherboard bermasalah, biaya perbaikan bisa mendekati harga laptop baru.

Begitu pula jika kebutuhan Anda meningkat, contohnya editing video berat, desain 3D, atau gaming, sementara spesifikasi laptop lama tidak mendukung.

Patokannya sederhana, bila biaya upgrade mendekati 50–60 persen harga laptop baru, serta ada keterbatasan teknis yang tidak bisa diatasi, mengganti perangkat bisa menjadi pilihan lebih masuk akal.

Laptop baru biasanya menawarkan efisiensi daya lebih baik, fitur keamanan yang lebih modern, serta dukungan software yang lebih panjang.

KEYWORD :

upgrade laptop laptop baru upgrade RAM dan SSD laptop lemot solusi laptop lemot




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :