Selasa, 30/12/2025 01:07 WIB

Ini Amalan Pembuka Pintu Rezeki yang Jarang Diketahui





Banyak orang meyakini bahwa rezeki tidak hanya datang dari usaha dan kerja keras, tetapi juga dari kebiasaan baik yang dilakukan secara konsisten.

Ilustrasi - sedekah (Foto: Ist/Terasmuslim.com)

Jakarta, Jurnas.com - Banyak orang meyakini bahwa rezeki tidak hanya datang dari usaha dan kerja keras, tetapi juga dari kebiasaan baik yang dilakukan secara konsisten.

Dalam ajaran Islam, sejumlah amalan kecil disebut dapat menjadi sebab terbukanya pintu rezeki, bahkan dari arah yang tidak terduga. Amalan-amalan ini sederhana, dapat dilakukan siapa saja, dan bernilai ibadah.

Sejumlah ulama menjelaskan, salah satu amalan yang sering disebut sebagai pembuka rezeki adalah memperbanyak istigfar. Dalam Al-Qur’an, istigfar dikaitkan dengan turunnya keberkahan.

Orang yang membiasakan memohon ampun diyakini akan dimudahkan urusannya dan diberikan jalan keluar dari kesempitan hidup. Kebiasaan ini juga menumbuhkan kesadaran diri untuk terus memperbaiki sikap dan menjauhi perbuatan merugikan.

Selain istigfar, menjaga salat tepat waktu juga disebut sebagai kunci keberkahan. Bagi umat Islam, salat bukan sekadar kewajiban, melainkan sarana menjaga kedisiplinan, menenangkan hati, dan menata prioritas.

Banyak kisah masyarakat yang merasa lebih tenang, fokus, dan akhirnya lebih produktif setelah membiasakan diri menunaikan salat secara konsisten.

Amalan lain yang turut disorot adalah bersedekah. Para ulama menekankan, sedekah tidak harus besar. Bahkan uang receh, makanan sederhana, atau bantuan tenaga kepada orang lain tetap bernilai.

Sedekah diyakini mampu melunakkan hati, memperkuat kepedulian sosial, serta menghadirkan balasan berupa kelapangan rezeki, baik materi maupun non-materi. Banyak lembaga kemanusiaan mencatat meningkatnya kesadaran masyarakat berbagi, terutama pada masa sulit.

Di samping itu, menjalin silaturahmi juga disebut sebagai pembuka rezeki. Hubungan yang baik dengan keluarga, tetangga, dan teman memperluas jejaring sosial, membuka peluang kerja sama, sekaligus menghadirkan dukungan moral.

Dalam kehidupan modern, silaturahmi bahkan diartikan lebih luas: saling menghargai, tidak menyakiti, dan menjaga komunikasi yang sehat.

Amalan terakhir yang tak kalah penting adalah bekerja dengan jujur dan profesional. Sejumlah dai menegaskan, rezeki yang halal dan baik lahir dari usaha yang sungguh-sungguh, tidak menipu, dan tidak merugikan orang lain. Kejujuran dianggap bukan hanya nilai moral, tetapi juga investasi kepercayaan jangka panjang yang berdampak nyata pada peluang rezeki.

Para tokoh agama mengingatkan, amalan-amalan tersebut bukanlah “jalan pintas” untuk menjadi kaya. Rezeki tetap membutuhkan usaha nyata, perencanaan, dan kerja keras.

Namun kebiasaan baik membuat hati lebih lapang, pikiran lebih jernih, serta menghadirkan keberkahan yang sering kali datang tanpa diduga.

KEYWORD :

Info Keislaman Hidup bahagia amalan sunnah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :