Senin, 29/12/2025 16:58 WIB

Paparan Mikroplastik pada Ayah Tingkatkan Risiko Diabetes Anak Perempuan





Studi terbaru menemukan paparan mikroplastik pada ayah dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik pada anak perempuannya

Ilustrasi - Paparan Mikroplastik pada Ayah Tingkatkan Risiko Diabetes Anak Perempuan (Foto: Pexels/Alfo Medeiros)

Jakarta, Jurnas.com - Paparan mikroplastik tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga berpotensi memengaruhi kesehatan generasi berikutnya. Studi terbaru menemukan paparan mikroplastik pada ayah dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik pada anak perempuannya.

Penelitian ini dilakukan oleh ilmuwan biomedis dari University of California, Riverside menggunakan model tikus. Temuan ini menjadi yang pertama menunjukkan peran paparan mikroplastik dari pihak ayah dalam menurunkan kerentanan penyakit.

Mikroplastik merupakan fragmen plastik berukuran kurang dari lima milimeter yang kini ditemukan hampir di semua lingkungan, termasuk organ tubuh manusia. Di sisi lain, kasus gangguan metabolik seperti diabetes terus meningkat secara global.

Dalam penelitian ini, tikus jantan dipaparkan mikroplastik tanpa mengalami perubahan pola makan. Namun dampaknya baru terlihat jelas pada keturunannya.

Seluruh anak tikus kemudian diberi pola makan tinggi lemak untuk memicu stres metabolik. Pendekatan ini digunakan untuk menyingkap kerentanan tersembunyi yang mungkin tidak tampak dalam kondisi normal.

Hasilnya, anak perempuan dari ayah yang terpapar mikroplastik menunjukkan gejala mirip diabetes yang lebih kuat dibanding kelompok kontrol. Padahal, mereka mengonsumsi makanan yang sama.

Sebaliknya, anak laki-laki tidak menunjukkan tanda diabetes, meski mengalami sedikit penurunan massa lemak. Perbedaan ini menunjukkan adanya efek spesifik berdasarkan jenis kelamin.

Peneliti menemukan perubahan aktivitas gen di hati anak perempuan, khususnya gen yang berkaitan dengan peradangan dan diabetes. Perubahan tersebut tidak ditemukan pada anak laki-laki.

Menurut peneliti utama Changcheng Zhou, mekanisme pasti di balik perbedaan ini masih diteliti. Namun temuan awal menunjukkan mikroplastik memengaruhi jalur perkembangan secara berbeda pada keturunan perempuan.

Peneliti kemudian menelusuri sperma tikus jantan yang terpapar mikroplastik. Mereka menemukan perubahan signifikan pada molekul RNA kecil yang berperan mengatur ekspresi gen sejak tahap awal perkembangan.

Perubahan ini tidak mengubah kode DNA, melainkan cara gen diaktifkan atau ditekan. Mekanisme semacam ini dikenal sebagai pengaruh epigenetik.

Temuan tersebut memperkuat bukti bahwa pengalaman lingkungan ayah, termasuk paparan zat berbahaya, dapat diwariskan melalui sinyal molekuler dalam sperma. Mikroplastik kini masuk dalam daftar faktor risiko tersebut.

Zhou menekankan bahwa meski penelitian dilakukan pada tikus, implikasinya relevan bagi manusia. Mikroplastik telah terdeteksi luas dalam tubuh manusia dan mekanisme RNA bersifat universal.

Penelitian ini juga memberi pesan pencegahan bagi calon ayah. Mengurangi paparan plastik, terutama dari kemasan makanan dan plastik yang dipanaskan, dinilai sebagai langkah bijak.

Ke depan, tim peneliti akan mengkaji apakah paparan mikroplastik pada ibu memiliki efek serupa. Mereka juga meneliti kemungkinan intervensi untuk mengurangi dampak metabolik pada keturunan.

Studi ini memperluas pemahaman tentang bahaya mikroplastik sebagai isu lintas generasi. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam Journal of the Endocrine Society. (*)

Sumber: Earth

KEYWORD :

Paparan Mikroplastik Genetik Ayah Risiko DIabetes Anak Perempuan Kerentanan penyakit




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :