Ilustrasi bayi (Foto: Pexels/Rene Terp)
Jakarta, Jurnas.com - ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan gangguan perkembangan saraf yang umumnya mulai terlihat sejak usia anak-anak. Kondisi ini memengaruhi kemampuan anak dalam mengatur perhatian, perilaku, dan aktivitas.
Gangguan ini sering ditandai dengan kesulitan fokus, perilaku impulsif, serta tingkat aktivitas yang lebih tinggi dibanding anak seusianya. Gejala tersebut dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari anak.
Penyebab ADHD tidak berasal dari satu faktor tunggal. Para ahli sepakat bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan berperan dalam munculnya kondisi ini.
Faktor keturunan memiliki pengaruh yang cukup kuat. Anak dengan orang tua atau saudara kandung penderita ADHD memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa.
Selain faktor genetik, kondisi selama kehamilan juga turut berpengaruh. Paparan rokok, alkohol, obat tertentu, atau stres berlebihan dapat meningkatkan risiko ADHD.
Faktor lingkungan setelah anak lahir juga tidak bisa diabaikan. Paparan zat berbahaya atau kurangnya stimulasi positif dapat memengaruhi perkembangan otak.
Gejala ADHD umumnya mulai tampak sebelum usia tujuh tahun. Namun, pada banyak kasus, tanda awal tidak langsung dikenali oleh orang tua.
Kesulitan memusatkan perhatian menjadi gejala yang paling sering muncul. Anak tampak mudah terdistraksi dan kesulitan menyelesaikan tugas sederhana.
Hiperaktivitas juga menjadi ciri khas ADHD. Anak terlihat terus bergerak, sulit duduk tenang, dan sering berpindah aktivitas.
Impulsivitas muncul dalam bentuk perilaku terburu-buru tanpa mempertimbangkan akibat. Anak sering menyela pembicaraan atau bertindak tanpa berpikir panjang.
Setiap anak dengan ADHD dapat menunjukkan kombinasi gejala yang berbeda. Ada yang dominan sulit fokus, ada pula yang lebih hiperaktif dan impulsif.
Karena gejalanya mirip dengan perilaku anak pada umumnya, ADHD sering dianggap kenakalan biasa. Akibatnya, banyak anak terlambat mendapatkan penanganan.
Deteksi dan penanganan sejak dini sangat penting untuk mendukung perkembangan anak. Dengan pendampingan tepat, anak dengan ADHD dapat tumbuh dan berfungsi secara optimal.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
ADHD pada anak gejala ADHD dini penyebab ADHD























