Ilustrasi Ucapan Selamat Natal (Foto: Pexels/Ana M.)
Jakarta, Jurnas.com - Setiap 25 Desember, umat Kristiani di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, merayakan kelahiran Yesus Kristus. Di negara-negara berbahasa Inggris, perayaan ini dikenal sebagai Christmas. Namun di Indonesia, istilah yang digunakan justru Natal.
Perbedaan ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari perjalanan sejarah panjang. Lalu, mengapa Indonesia menggunakan istilah Natal, dan tidak menggunakan istilah Christmas seperti negara-negara berbahasa Inggris?
Asal Usul Kata Natal
Dalam buku Alamanak Kristen Indonesia, dikutip Situs Natal, istilah Natal berasal dari bahasa Portugis yang berakar dari bahasa Latin, yakni Dies Natalis, yang berarti hari kelahiran. Dalam tradisi Kristen awal, istilah ini merujuk pada kelahiran Yesus Kristus.
Sebelum dikaitkan dengan kekristenan, masyarakat Romawi kuno menggunakan istilah dies natalis solis invicti untuk memperingati kelahiran Dewa Matahari. Perayaan ini jatuh pada 25 Desember dan kemudian mengalami proses kristenisasi, hingga dimaknai sebagai hari kelahiran Yesus—Terang Dunia dalam iman Kristen.
Peran Portugis dalam Penyebaran Istilah Natal
Dalam buku Sedjarah Geredja di Indonesia (1966), dikutip dari CNBC Indonesia, pada abad ke-16, bangsa Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang datang ke Nusantara dengan misi 3G: Gold, Glory, dan Gospel. Melalui penyebaran agama Katolik, Portugis memperkenalkan istilah Natal kepada komunitas Kristen awal di Indonesia.
Sejak saat itu, kata Natal melekat sebagai sebutan perayaan kelahiran Yesus dan digunakan secara luas di tengah masyarakat Nusantara.
Mengapa Bukan Christmas?
Dikutip dari berbagai sumber, istilah Christmas berasal dari bahasa Inggris, gabungan kata Christ dan Mass (Misa Kristus). Dalam bahasa Belanda, perayaan ini dikenal sebagai Kerstmis, yang juga bermakna Misa Kristus.
Meski Belanda menjajah Indonesia lebih lama, pemerintah kolonial tidak memaksakan penggunaan istilah keagamaan tertentu. Fokus kolonialisme Belanda lebih pada kepentingan ekonomi, sehingga istilah Natal yang sudah lebih dulu dikenal tetap bertahan dan menguat dalam kehidupan sosial masyarakat.
Natal dalam Bahasa Indonesia
Ketika bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional, istilah Natal terserap secara resmi dan digunakan dalam administrasi negara, pendidikan, kalender nasional, serta media massa. Hingga kini, pemerintah Indonesia secara konsisten menggunakan istilah Hari Raya Natal dalam berbagai kebijakan resmi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI sendiri, kata Natal diartikan sebagai kelahiran seseorang, dan kelahiran Isa Almasih (Yesus Kristus).
Lebih dari Sekadar Perbedaan Istilah
Baik disebut Natal maupun Christmas, esensi perayaannya tetap sama, yakni memperingati kelahiran Yesus Kristus dan menghadirkan pesan kasih, sukacita, serta harapan bagi umat manusia.
Penggunaan istilah Natal di Indonesia menjadi bukti bagaimana sejarah, bahasa, dan budaya saling berkelindan, membentuk identitas khas dalam merayakan tradisi global. (*)
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Christmas Day Hari Raya Natal Perayaan Natal Makna Natal


























