Ilustrasi kecerdasan manusia (Foto: Doknet)
Jakarta, Jurnas.com - Skor Intelligence Quotient (IQ) masyarakat Indonesia kembali ramai diperbincangkan, usai data World Population Review 2022 mencatat rata-rata IQ Indonesia berada di angka 78,49.
Menurut dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), May Lia Elfina, skor ini tidak bisa dimaknai secara sederhana, apalagi dijadikan patokan kecerdasan suatu bangsa.
May menjelaskan, IQ pada dasarnya merupakan indikator kemampuan kognitif umum, seperti penalaran, pemecahan masalah, pemahaman verbal, dan kemampuan belajar.
Angka IQ diperoleh melalui tes psikologi standar dengan kerangka ukur tertentu. Karena itu, membahas IQ tanpa memahami konsep dan metodologinya berpotensi melahirkan kesimpulan keliru.
"Menurut saya itu data yang tidak representatif, karena bisa jadi merupakan kompilasi dari berbagai sumber dengan metodologi, alat ukur, dan jumlah sampel yang berbeda-beda. Ini yang perlu ditinjau ulang," kata May dikutip dari laman resmi UMM pada Rabu (24/12).
Dalam kajian psikologi, lanjut May, kemampuan kognitif suatu bangsa tidak dapat direduksi menjadi satu angka agregat. Berbagai penelitian menunjukkan hasil yang beragam, mulai dari kisaran 70-an hingga di atas 90, tergantung alat tes dan konteks penelitian yang digunakan.
May juga menyoroti munculnya klaim bahwa IQ Indonesia mendekati IQ gorila. Menurut dia, perbandingan tersebut merupakan kesalahan interpretasi ilmiah yang serius.
"Penelitian tentang kecerdasan gorila sendiri masih pro dan kontra. Gorila jelas bukan manusia, baik secara biologis maupun psikologis," ujar dia.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa skor IQ sangat dipengaruhi faktor lingkungan, terutama dalam konteks lintas budaya. Perbedaan bahasa, budaya, akses pendidikan, hingga kondisi kesehatan dapat memengaruhi hasil tes. Karena itu, IQ tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosial dan struktural masyarakat.
May juga menolak anggapan bahwa IQ adalah penentu utama kesuksesan hidup. Dia memandang keberhasilan seseorang lebih banyak dipengaruhi faktor lain, seperti motivasi, kepribadian, kecerdasan emosional dan sosial, kreativitas, serta lingkungan yang mendukung.
"IQ bisa berkembang jika lingkungannya mendukung," tutup May.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
IQ Orang Indonesia IQ Gorilla Angka Kecerdasan Psikolog UMM May Lia Elfina
























