Kampus ITS Surabaya (Foto: Infopublik)
Jakarta, Jurnas.com - Aplikasi pemantau pasien pascastroke buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, StrokeGuard, resmi digunakan oleh Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Kediri, Jawa Timur.
StrokeGuard adalah aplikasi lintas platform yang mampu memberi peringatan kepada dokter ketika tekanan darah pasien melebihi batas normal. Tim yang diketuai Muhammad Irsyad Yunus terinspirasi dari masalah yang dialami keluarga pasien stroke harus berjaga sendiri setelah pasien pulang.
Pemantauan kondisi menjadi tidak terstruktur, komunikasi dengan tenaga medis terbatas, dan keputusan penting sering diambil dalam kondisi ragu.
"Banyak kekambuhan sebenarnya tidak datang tiba-tiba, ada tanda-tanda kecil sebelumnya, tapi tidak tercatat," kata Irsyad dikutip dari laman resmi ITS pada Rabu (24/12).
Kolaborasi ini menjadi tonggak penting bagi StrokeGuard, bukan hanya sebagai inovasi mahasiswa, tetapi sebagai startup digital kesehatan yang mulai diuji langsung di lingkungan rumah sakit.
Proyek percontohan tersebut juga melibatkan dokter spesialis saraf dan tenaga keperawatan rumah sakit, dengan pasien dari Poli Saraf sebagai fokus awal. Evaluasi dilakukan secara berkala agar sistem dapat dikembangkan sesuai kebutuhan klinis nyata.
Bagi pihak rumah sakit, kolaborasi ini juga menjadi bagian dari upaya mendorong transformasi layanan kesehatan berbasis digital, khususnya dalam pencegahan kekambuhan strok yang selama ini menjadi tantangan besar di Indonesia.
Perjalanan membangun StrokeGuard tidak mudah. Sebelum bisa memasuki ekosistem digital RS, StrokeGuard telah melalui berbagai tahapan validasi di ekosistem startup nasional.
Beberapa capaian yang diraih antara lain Juara 1 Pitching Startup CDP Mini Fair ITS, Juara 2 Siloam AI HealthTech Challenge, penerima pendanaan ITS Youth Technopreneur, dan nomine Tech in Asia, salah satu ekosistem startup terbesar di Asia.
Perjalanan Irsyad tidak sendiri. Tim StrokeGuard terdiri dari mahasiswa lintas disiplin, yaitu Bintang Alden Rafazha dan Rayen Yeriel Mangiwa dari Teknik Informatika, serta Delisha Zahra Nabila dan Nasywa Aulia Rabbani dari Kedokteran.
Dari sisi pengembangan startup, StrokeGuard mendapat pendampingan dari Maxy Academy, termasuk mentoring langsung dari Andy Bintoro, Co-Founder Maxy Academy.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Aplikasi StrokeGuard Inovasi Mahasiswa ITS Surabaya
























