Peluncuran Smart Greenhouse Universitas Gunadarma Techno Park di Cianjur (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mendorong perguruan tinggi swasta (PTS) mulai mengembangkan kawasan Techno Park, guna menambah jumlah kampus enterpreneur (enterpreneur university) di Indonesia.
Hal ini disampaikan Direktur Kelembagaan Ditjen Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Mukhamad Najib, saat meresmikan Smart Greenhouse di Universitas Gunadarma (UG) Techno Park, Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa (23/12).
Najib mengapresiasi komitmen Universitas Gunadarma sebagai perguruan tinggi swasta yang berhasil mengembangkan Techno Park. Di atas lahan seluas 63 hektare, Techno Park ini bisa menjadi sarana belajar aplikatif, serta mempertemukan antara perguruan tinggi dan industri.
"Hasil-hasil riset yang dikembangkan di Techno Park ini kita komunikasikan ke industri supaya diadopsi. Dan dengan keberadaan Techno Park ini kita ingin mempertemukan keahlian yang dimiliki kampus dan apa yang dibutuhkan industri," kata Najib kepada awak media.
Sejauh ini, lanjut Najib, belum banyak perguruan tinggi swasta yang memiliki Techno Park. Karena itu, pemerintah melakukan intervensi melalui pemberian dana hibah yang akan tetap dilanjutkan tahun depan.
"Kita akan lihat juga kesiapan PTS yang memang siap ekspansi menjadi enterpreneurial university," ujar Najib.
Adapun untuk mendukung peningkatan mutu perguruan tinggi dan kualitas lulusan perguruan tinggi swasta, pemerintah juga menjalankan Program Penguatan Perguruan Tinggi Swasta (PP-PTS). Tahun ini, alokasi anggaran untuk program tersebut mencapai Rp210 miliar untuk 300-an PTS.
"Tapi kita bisa mencapai 433 PTS. Memang ini masih kecil dibandingkan jumlah perguruan tinggi yang sangat banyak. Tahun 2026, tentu tergantung alokasi anggaran. Harapan kita bisa meningkat, agar lebih banyak PTS yang terbantu dalam program penguatan ini," kata Najib.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Gunadarma, E. S. Margianti mengatakan UG Techno Park merupakan laboratorium aplikatif dari 52 program studi yang ada di Universitas Gunadarma.
Keberadaan UG Techno Park, lanjut Margianti, menjadi upaya Universitas Gunadarma untuk membantu pemerintah dalam program ketahanan pangan, yang diwujudkan melalui pembangunan smart greenhouse serta pemuliaan padi.
"Karena Universitas Gunadarma punya 52 program studi, ini menjadi kepanjangan dari link and match, yang sekarang menjadi Diktisaintek Berdampak," ujar Margianti.
Sementara itu, Ketua UG Techno Park, Prof. Dr. Budi Hermana memproyeksikan UG Techno Park sebagai tempat bertemunya para ahli untuk ikut mengelola kawasan seluas 63 hektare.
Apalagi, dalam kesepakatan awal Pemkab Cianjur telah mengamanatkan Universitas Gunadarma untuk mengalokasikan 50 persen area sebagai tempat pengembangan tanaman endemik Cianjur.
"Waktu itu dapat izin kawasan riset dan pengembangan, kemudian kawasan agrowisata dengan janji sawahnya tidak boleh dikonversi," kata Budi.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
UG Techno Park Direktur Kelembagaan Kemdiktisaintek Mukhamad Najib Universitas Gunadarma



























