Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi (kedua dari kanan) dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Transmigrasi (Kementrans) dan Kementerian Koperasi (Kemenkop) di Kantor Kemenkop, Jakarta, Selasa (Foto: Humas Kementrans)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi optimistis kehadiran koperasi di kawasan transmigrasi mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat kemandirian masyarakat di kawasan transmigrasi.
Hal tersebut disampaikan Wamentrans usai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Transmigrasi (Kementrans) dan Kementerian Koperasi (Kemenkop) di Kantor Kemenkop, Jakarta, Selasa (23/12/2025).
“Kementerian Transmigrasi dalam menjalankan program tidak bisa sendirian. Kita harus bersinergi dengan kementerian, BUMN, lembaga negara dan masyarakat lainnya,” ujar Wamentrans selepas Penandatanganan Nota Kesepahaman terebut.
“Rencana sinergi ini sudah lama kita susun dan baru hari ini kita jalin,” tambahnya. Kehadiran Viva Yoga hari itu mewakili Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara.
Dalam penandatanganan nota kesepahaman itu Kemenkop tidak hanya menyatakan bersinergi dengan Kementerian Transmigrasi namun juga dengan Kementerian UMKM, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi; dan BPJS.
Selain Menkop Ferry Juliantono dan Viva Yoga, hadir dalam penandatanganan nota kesepahaman itu Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto; dan Direktur Utama BPJS Ali Ghufron Mukti.
Menurut Viva Yoga kerja sama dengan Kemenkop sangat penting untuk membangun dan mengembangkan koperasi serta memberdayakan anggotanya di kawasan transmigrasi. Dikatakan di kawasan transmigrasi ada kelompok-kelompok usaha.
Untuk mengelola hasil usahanya perlu adanya lembaga ekonomi, “Di antara lembaga ekonomi yang tepat salah satunya koperasi”, ujar mantan Anggota DPR Komisi IV dua periode itu.
Kawasan transmigrasi yang terbentang dari Sabang sampai Merauke memiliki berbagai produk unggulan, apalagi setelah hadirnya Tim Ekspedisi Patriot (TEP) di 154 kawasan transmigrasi untuk melakukan riset sumber daya alam, potensi unggulan, dan penataan lembaga perekonomian masyarakat.
“Peneliti TEP tidak hanya menemukan berbagai produk unggulan baru namun mereka juga mendorong berdirinya lembaga ekonomi seperti koperasi,” ujar Wamentrans.
Dengan hadirnya koperasi di kawasan transmigrasi, Viva Yoga optimis akan meningkatkan pergerakan ekonomi dan sosial di kawasan transmigrasi, tidak hanya buat transmigran namun juga masyarakat lain yang menempati kawasan.
“Secara detail akan kita bentuk tim kecil dan segera kita realisasikan program-program kerja nyata di kawasan transmigrasi pada tahun depan”, tegasnya.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Wakil Mentrans Viva Yoga Mauludi Sinergi Kementrans-Kemenkop Kawasan Transmigrasi



























