Pengumuman peluncuran PMB PTKIN 2026 (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan pembukaan Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PMB PTKIN) 2026 pada Senin (22/12) kemarin di Jakarta.
PMB PTKIN tahun ini melibatkan total 50 institusi PTKIN yang bisa menjadi pilihan bagi calon mahasiswa. Sebanyak 36 di antaranya telah memperoleh status akreditasi Unggul.
Bagi calon mahasiswa yang tertarik, PMB PTKIN 2026 terbagi dalam dua jalur utama. Yaitu:
1. Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN)
Jalur ini merupakan jalur tanpa ujian tulis yang berbasis prestasi akademik dan non akademik. SPAN dimulai dari masa pengisian PDSS di level satuan pendidikan pada 5 Januari-7 Februari 2026, dilanjutkan dengan pendaftaran siswa pada 11-28 Februari 2026, dan pengumuman hasil pada 7 April 2026.
Mulai tahun ini, penilaian turut mempertimbangkan variabel Tes Kemampuan Akademik (TKA) guna meningkatkan objektivitas.
2. Ujian Masuk (UM-PTKIN)
Jalur seleksi ini melalui ujian berbasis teknologi Sistem Seleksi Elektronik (SSE). Masa pendaftaran dibuka mulai 13 April-30 Mei 2026. Lalu, pelaksanaan ujian pada 8-14 Juni 2026, dan diakhiri dengan pengumuman hasil pada 30 Juni 2026.
Dalam peluncuran resmi PMB PTKIN 2026, Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan komitmen perguran tinggi di bawah Kementerian Agama untuk menghadirkan akses pendidikan tinggi yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dia mendorong PTKIN Indonesia berlomba menjadi institusi yang inlusif dan ramah bagi penyandang disabilitas, tak lain sebagai wujud nyata implementasi nilai-nilai agama dalam bentuk akses pendidikan.
"Tahun 2026 ini, kita mempertegas bahwa tidak boleh ada calon mahasiswa yang terhambat mimpinya karena keterbatasan fisik, semangat inklusivitas ini adalah manifestasi dari nilai-nilai Islam yang memanusiakan manusia," ujar Menag.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno menuturkan, PMB PTKIN tahun ini merupakan buah dari transformasi sistem SPAN dan UM-PTKIN yang dirancang sedemikian rupa guna mengakomodasi kebutuhan calon mahasiswa kebutuhan khusus sejak tahap awal pendaftaran.
"Kami melakukan trasformasi melalui pengenalan sistem pemetaan disabilitas dan sistem rekomendasi peminatan, tujuannya agar pihak kampus dapat menyiapkan sekema pendampingan yang tepat sejak dini, sehingga mahasiswa difabel dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan optimal," kata Suyitno.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron mengatakan bahwa dengan berbagai inovasi yang dilakukan Panitia Nasional PMB PTKIN, pihaknya berharap dapat menjaring calon mahasiswa PTKIN yang berkualitas, sehingga proses transfer ilmu dapat berjalan dengan cukup baik.
"Selamat atas diluncurkannya PMB PTKIN Tahun 2026, semoga PMB tahun ini bisa menghasilkan calon mahasiswa yang betul-betul qualified dan tentunya bisa kita didik dengan cukup baik, dan tentu saja agar ilmu yang diterima mereka dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, serta lebih luas lagi bagi bangsa dan negara," ujar Sahiron.
Berdasarkan data resmi Panitia Nasional PMB PTKIN dan rilis dari berbagai Universitas Islam Negeri (UIN) untuk tahun akademik 2024/2025, tren prodi favorit menunjukkan dominasi di bidang Pendidikan, Ekonomi Syariah, dan Psikologi.
Secara konsisten, Pendidikan Agama Islam (PAI) menempati urutan pertama sebagai prodi dengan pendaftar terbanyak di hampir seluruh jalur (SPAN-PTKIN maupun UM-PTKIN).
Sebagai contoh Program Studi PAI di UIN Sunan Kalijaga secara rutin menempati peringkat pertama dalam jumlah peminat di jalur seleksi keagamaan. Pada jalur UM-PTKIN 2025, PAI kembali menjadi prodi paling diminati dengan total 1.473 pendaftar, mengungguli prodi lain seperti Ekonomi Syariah dan Komunikasi Penyiaran Islam.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
PMB PTKIN 2026 Penerimaan Mahasiswa Baru Kementerian Agama



























