Selasa, 23/12/2025 19:09 WIB

Stop Saling Serang, Pascabencana Sumatera butuh Gotong Royong Semua Elemen





Untuk penanganan pascabanjir di Sumatera dibutuhkan gotong royong, semua elemen bergerak, dan tidak saling melemahkan

Anggota DPR RI Fraksi PKB, Ahmad Iman Sukri. (Foto: Humas Fraksi PKB)

Jakarta, Jurnas.com - Seluruh pihak harus mengingat pentingnya gotong royong untuk menangani pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Hal tersebut sebagaimana diutarakan Ketua Bidang Komunikasi Informasi Teknologi Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Ahmad Iman Sukri dalam keterangan resmi, Selasa (23/12).

Menurutnya, nilai gotong royong menjadi bagian dari identitas budaya bangsa Indonesia yang melambangkan solidaritas, kepedulian, dan kebersamaan.

“Untuk penanganan pascabanjir di Sumatera dibutuhkan gotong royong, semua elemen bergerak, dan tidak saling melemahkan," terang Iman.

Gotong royong, dilanjutkan Anggota DPR RI Fraksi PKB ini, sangat diperlukan untuk meringankan beban masyarakat terdampak bencana, meningkatkan efisiensi penanganan, hingga meningkatkan kerukunan dan persatuan.

Masyarakat juga diimbau untuk bersatu dan fokus membantu, serta tidak saling mencari kesalahan.

"Saatnya seluruh elemen bersatu. Jangan lagi saling serang, saling menyalahkan, hingga saling merasa paling bisa membantu. Rendahkan ego kita semua untuk membantu saudara kita di Aceh, Sumut, dan Sumbar,” kata Iman.

Lebih jauh, Wakil Ketua Baleg DPR RI ini merasa bahwa pemerintah saat ini sudah bekerja menangani bencana dengan sepenuh hati. Para petugas PLN dan Pertamina, kata dia, bahkan berjibaku memastikan pasokan energi di wilayah terdampak bencana.

"Bahkan, PKB melalui badan sayap partai bekerja siang hingga malam membantu saudara-saudara kita di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Itu semua kita lakukan untuk menolong saudara-saudara kita," demikian Ahmad Iman Sukri.

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Legislator PKB Ahmad Iman Sukri pemulihan pascabencana banjir Sumatera




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :