Selasa, 23/12/2025 18:52 WIB

Teh Hijau Disebut Bisa Menurunkan Tekanan Darah, Ini Batas Konsumsi Amannya





Teh hijau telah lama dikenal sebagai minuman kesehatan yang dikaitkan dengan perlindungan jantung, termasuk potensi menurunkan tekanan darah

Ilustrasi teh hijau atau green tea (Foto: Pexels/Atlantic Ambience)

Jakarta, Jurnas.com - Teh hijau telah lama dikenal sebagai minuman kesehatan yang dikaitkan dengan perlindungan jantung, termasuk potensi menurunkan tekanan darah. Sejumlah riset menunjukkan manfaat tersebut memang ada, meski efeknya tergolong ringan dan tidak instan.

Tekanan darah tinggi terjadi ketika aliran darah memberi tekanan berlebih pada dinding pembuluh darah dalam waktu lama, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Dalam konteks inilah teh hijau menarik perhatian karena kandungan senyawa alaminya dinilai mampu membantu menjaga fungsi pembuluh darah.

Teh hijau mengandung antioksidan katekin yang membantu pembuluh darah lebih rileks dan mendukung aliran darah tetap lancar. Selain itu, senyawa ini juga berperan menekan peradangan dan stres oksidatif yang kerap dikaitkan dengan kerusakan pembuluh darah dan hipertensi.

Sejalan dengan temuan tersebut, tinjauan penelitian terbaru menyimpulkan bahwa konsumsi teh hijau atau ekstraknya dapat menurunkan tekanan darah dalam skala kecil namun konsisten. Studi lain juga menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang rutin minum teh hijau tidak memiliki peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung.

Meski demikian, para peneliti menegaskan bahwa teh hijau bukan pengganti obat medis untuk tekanan darah. Bahkan, konsumsi dalam jumlah sangat besar justru dalam beberapa studi dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi.

Oleh karena itu, konsumsi teh hijau sebaiknya dilakukan secara moderat dan disertai pola hidup sehat seperti olahraga teratur dan pembatasan asupan garam. Dalam konteks ini, manfaat teh hijau lebih berperan sebagai pendukung, bukan solusi tunggal.

Di sisi lain, konsumsi berlebihan juga berpotensi menimbulkan efek samping, terutama terkait gangguan penyerapan zat besi dari makanan nabati. Efek kafein seperti jantung berdebar, gelisah, atau gangguan tidur juga bisa muncul meski kadarnya lebih rendah dibanding kopi.

Selain itu, teh hijau dalam dosis tinggi dapat berinteraksi dengan sejumlah obat, khususnya obat jantung dan tekanan darah. Risiko yang lebih serius justru sering ditemukan pada konsumsi suplemen teh hijau yang bersifat lebih pekat.

Dengan mempertimbangkan manfaat dan risikonya, sebagian besar ahli menilai konsumsi dua hingga tiga cangkir teh hijau per hari masih tergolong aman bagi orang dewasa sehat. Namun, ibu hamil, penderita anemia, dan individu sensitif terhadap kafein disarankan membatasi asupan serta berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. (*)

Sumber: Health

KEYWORD :

Teh Hijau Manfaat teh Tekanan Darah Konsumsi teh Gaya Hidup Sehat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :