Sabtu, 20/12/2025 21:02 WIB

Wamentrans: Potensi Ekonomi Kawasan Transmigrasi Harus Dimanfaatkan





Diseminasi Penelitian TEP, Wamen Viva Yoga: Potensi Ekonomi Kawasan Transmigrasi Harus Dimanfaatkan

Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi saat membuka acara Diseminasi Hasil Riset dan Rekomendasi Kebijakan Tim Ekspedisi Patriot (TEP) di Jakarta, pada Sabtu 20 Desember 2025 (Foto: Humas Kementrans)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa potensi ekonomi kawasan transmigrasi harus dikelola secara serius dan berkelanjutan agar mampu menjadi penggerak pertumbuhan wilayah.

Hal itu disampaikan Wamentrans saat membuka acara Diseminasi Hasil Riset dan Rekomendasi Kebijakan Tim Ekspedisi Patriot (TEP) di Jakarta, pada Sabtu 20 Desember 2025.

Penegasan tersebut menyusul rampungnya misi riset TEP selama empat bulan, Agustus–Desember 2025, di 154 kawasan transmigrasi dari Sabang hingga Merauke. Sebanyak 2.000 peneliti diterjunkan, terdiri atas 42 guru besar, 358 doktor, 846 sarjana, dan 754 mahasiswa dari perguruan tinggi ternama seperti ITB, UGM, IPB, UI, Unpad, Undip, ITS, serta 17 PTN daerah.

Kehadiran TEP menurut Wamentrans Viva Yoga mempunyai peran strategis dalam kebijakan program transmigrasi ke depan.

“Kerja sama yang kita lakukan dengan berbagai perguruan tinggi merupakan bagian dari transformasi transmigrasi,” ujarnya di hadapan ratusan peneliti TEP dalam acara tersebut.

Dikatakan, diseminasi hasil riset dan rekomendasi kebijakan sangat penting agar masyarakat tahu hasil kerja perguruan tinggi dengan Kementerian Transmigrasi (Kementrans).

Kehadiran para peneliti di kawasan transmigrasi disebut bukan sekadar untuk mencatat data tetapi untuk membaca realitas dan bukan juga hanya untuk menilai kondisi namun memberi aksi nyata kepada warga transmigran dan masyarakat yang tinggal di kawasan transmigrasi.

Sebanyak 154 kawasan menurut Viva Yoga masing-masing memiliki geografi, topografi, potensi ekonom, sosial, dan budaya yang berbeda satu dengan yang lain.

“Dalam melakukan penelitian tentu TEP mengalami kendala dan tantangan. Meski demikian kehadiran mereka banyak membawa kemajuan bagi masyarakat,” ujar mantan Anggota Komisi IV DPR dua periode itu. 

Hasil dari penelitian dan rekomendasi TEP akan ditindaklanjuti oleh Kementrans. “Bahkan hasil penelitian dan rekomendasi akan kita diseminasikan ke kementerian lain khusunya kementerian terkait”, ungkapnya. Hal demikian menurut Viva Yoga perlu sebab dalam membangun kawasan transmigrasi tidak bisa sendirian.

Dalam menjalankan program transmigrasi, selama ini Kementrans bersinergi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian ATR/BPN, Kementerian ESDM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, hingga Kementerian Kesehatan dan lembaga lainnya seperti KADIN dan PNM.

“Jadi hasil penelitian dan rekomendasi tidak hanya untuk Kementrans namun juga kementerian dan lembaga lainnya. Kabinet di bawah Presiden Prabowo Subianto dalam bekerja mengedepankan fungsi koordinatif, integratif, sinkronisasi dalam semua program”, tuturnya. Presiden Prabowo membentuk kabinet besar dikatakan agar pemerintahan ini kuat. 

Dalam acara tersebut, Viva Yoga mengucapkan terima kasih atas segala daya upaya TEP saat berada di kawasan transmigrasi. Dirinya menginginkan apa yang dilakukan tidak hanya sekadar menjadi catatan dan rekomendasi namun apa yang dihasilkan akan menjadi dasar untuk mengambil kebijakan program transmigrasi di tahun 2026. “Kita akan melanjutkan kerja sama dengan perguruan tinggi di tahun depan”, tegasnya.

KEYWORD :

Wakil Mentrans Viva Yoga Mauludi Diseminasi Penelitian TEP Kawasan Transmigrasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :