Jum'at, 19/12/2025 23:34 WIB

NASA Ungkap Mengapa Mars Berubah dari Planet Biru Menjadi Gurun Merah





NASA mengungkap alasan utama perubahan drastis Mars dari planet yang dulunya kaya air menjadi gurun merah seperti saat ini

Ilustrasi - NASA Ungkap Mengapa Mars Berubah dari Planet Biru Menjadi Gurun Merah (Foto: Earth)

Jakarta, Jurnas.com - NASA mengungkap alasan utama perubahan drastis Mars dari planet yang dulunya kaya air menjadi gurun merah seperti saat ini. Data terbaru dari wahana MAVEN menunjukkan atmosfer Mars terus bocor ke luar angkasa selama miliaran tahun, mengubah iklim dan wajah planet tersebut secara permanen.

Penelitian ini dipimpin Shannon Curry, fisikawan planet dari University of Colorado Boulder sekaligus peneliti utama misi MAVEN. Fokusnya adalah memahami bagaimana angin Matahari dan radiasi secara perlahan mengikis atmosfer planet.

Bukti masa lalu Mars yang basah terlihat jelas dari orbit dan permukaannya. Lembah sungai purba, cekungan danau, serta ngarai raksasa sepanjang lebih dari 4.800 kilometer menunjukkan air pernah mengalir lama di bawah atmosfer yang jauh lebih tebal.

Di Gale Crater, rover Curiosity menemukan batuan lumpur halus yang merekam keberadaan danau purba dengan tingkat keasaman netral dan salinitas rendah. Kondisi ini dinilai cocok bagi kehidupan mikroba sederhana.

Sementara itu, rover Perseverance menjelajahi delta sungai purba di Jezero Crater, lokasi yang dipilih karena mampu menyimpan jejak kimia kehidupan masa lalu. Endapan delta tersebut memperkuat gambaran bahwa air pernah stabil di permukaan Mars dalam waktu lama.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa Mars dulu memiliki atmosfer tebal dan uap air yang cukup untuk mempertahankan danau bahkan laut kecil. Dari angkasa, planet ini kemungkinan tampak lebih biru dan mirip Bumi dibandingkan sekarang.

Namun perlindungan itu tidak bertahan lama. Lebih dari empat miliar tahun lalu, Mars kehilangan medan magnet global yang berfungsi menahan partikel bermuatan dari Matahari.

Tanpa perisai magnetik, atmosfer atas Mars terpapar langsung angin Matahari. Salah satu proses utama yang terjadi adalah sputtering, ketika partikel berenergi tinggi menghantam atom atmosfer dan melemparkannya ke luar angkasa.

Pengamatan MAVEN menunjukkan proses ini masih berlangsung hingga kini. Pengukuran argon membuktikan bahwa ion berat dari angin Matahari secara aktif mengikis atmosfer Mars.

“Temuan ini memastikan peran sputtering dalam hilangnya atmosfer Mars dan sejarah air di planet tersebut,” kata Curry. Proses kecil di atmosfer atas ini menjelaskan perubahan iklim ekstrem yang terlihat di permukaan Mars saat ini.

Selain itu, molekul air yang terangkat ke atmosfer atas terpecah dan melepaskan hidrogen ke luar angkasa. Kehilangan hidrogen ini meningkat saat badai debu dan musim tertentu, mempercepat hilangnya air Mars.

Gabungan data saat ini dan model Matahari muda yang lebih aktif menunjukkan sebagian besar atmosfer awal Mars hilang melalui proses tersebut. Akibatnya, tekanan udara turun hingga air cair tak lagi stabil di permukaan.

Kini atmosfer Mars sangat tipis dan didominasi karbon dioksida. Debu merah memenuhi langit, radiasi berbahaya mencapai permukaan, dan suhu berfluktuasi ekstrem dari panas singkat hingga dingin mematikan.

Mars juga tak lagi memiliki medan magnet global, hanya menyisakan jejak magnetik di kerak selatan. Sisa ini menjadi penanda masa ketika interior planet masih aktif.

Kisah Mars adalah tentang planet yang perlahan kehilangan kemampuan mempertahankan air dan kehidupan. Masa layak huni kemungkinan berakhir ketika sebagian besar atmosfernya lenyap.

Melalui Curiosity, Perseverance, dan MAVEN, NASA kini mencoba menentukan berapa lama jendela kehidupan itu terbuka. Jawabannya bukan hanya penting bagi Mars, tetapi juga untuk memahami apakah planet lain di luar Tata Surya mampu mempertahankan atmosfer dan airnya.

Perubahan Mars dari planet biru menjadi gurun merah menjadi pengingat bahwa iklim planet bisa rapuh. Ketika medan magnet, energi internal, dan aktivitas Matahari tak lagi seimbang, sebuah dunia bisa berubah selamanya. (*) Sumber: Earth

KEYWORD :

MAVEN NASA Panet Mars Planet Biru Gurun Merah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :