Kamis, 18/12/2025 22:50 WIB

Akuisisi Hotel dan Real Estate di Makkah untuk Tingkatkan Pelayanan Haji





Fahira Idris ungkap, akuisisi hotel dan real estate di Makkah untuk tingkatkan layanan haji dan umrah, Fahira Idris

Ibadah Haji dan Umroh di Masjidil Haram di Kota Mekah. (Foto: Jurnas/Ira).

Jakarta, Jurnas.com- Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas langkah strategis Danantara Indonesia yang resmi mengakuisisi hotel dan real estate di kawasan Makkah, Arab Saudi. Akuisisi aset hospitality yang berlokasi sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram ini dinilai sebagai tonggak sejarah baru bagi Indonesia, khususnya dalam memperkuat kemandirian dan kualitas layanan bagi jemaah haji dan umrah.

Menurut Ketua Umum Dai`yat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) ini, langkah Danantara mengakuisisi Novotel Makkah Thakher City dengan kapasitas 1.461 kamar serta lahan pengembangan seluas sekitar 4,4 hektare merupakan keputusan visioner yang berdampak jangka panjang.

Selama ini, Indonesia sebagai negara dengan jumlah jemaah haji dan umrah terbesar di dunia belum memiliki keterlibatan langsung yang signifikan dalam kepemilikan dan pengelolaan aset akomodasi di Tanah Suci. Kehadiran Danantara membuka babak baru yang sangat strategis.

“Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Danantara. Ini bukan sekadar investasi bisnis, tetapi langkah bersejarah yang akan membawa manfaat besar bagi jutaan jemaah Indonesia. Kita mulai membangun kemandirian layanan haji dan umrah langsung di Makkah,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (18/12).

Senator Jakarta ini menilai, dampak positif akuisisi ini sangat nyata bagi penyelenggaraan haji dan umrah. Dengan keterlibatan langsung Indonesia dalam kepemilikan aset perhotelan, pemerintah memiliki ruang lebih besar untuk memastikan standar pelayanan, kenyamanan, dan keamanan jemaah.

Dalam jangka menengah hingga panjang, kepemilikan ini juga berpotensi membantu menjaga stabilitas biaya akomodasi, mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga, serta meningkatkan kepastian layanan bagi jemaah Indonesia. Selain itu, rencana pengembangan kawasan hospitality terpadu dengan potensi hingga sekitar 5.000 kamar hotel ke depan dinilai sejalan dengan kebutuhan jemaah Indonesia yang setiap tahunnya mencapai lebih dari dua juta jemaah umrah dan lebih dari dua ratus ribu jemaah haji.

Pengembangan bertahap yang dilakukan secara prudent, berbasis kajian kelayakan, dan mematuhi regulasi Arab Saudi menunjukkan keseriusan Danantara dalam mengelola investasi negara secara profesional.

Fahira Idris juga mengapresiasi langkah Danantara menggandeng mitra lokal strategis di Arab Saudi. Menurutnya, kolaborasi dengan pengembang lokal yang memahami karakteristik dan regulasi Makkah menjadi kunci keberhasilan pengembangan jangka panjang, sekaligus memastikan proyek berjalan selaras dengan perencanaan kota dan kepentingan otoritas setempat.

“Yang patut diapresiasi, Danantara menempatkan tata kelola, kehati-hatian, dan nilai publik sebagai fondasi utama. Ini penting agar investasi ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi benar-benar menghadirkan maslahat bagi umat,” tambahnya.

Fahira Idris berharap, langkah awal ini dapat menjadi fondasi bagi penguatan ekosistem haji dan umrah Indonesia secara menyeluruh, mulai dari akomodasi, transportasi, layanan pendukung, hingga peningkatan kualitas pengalaman ibadah jemaah. Ia juga mendorong agar sinergi antara Danantara, pemerintah, dan pemangku kepentingan haji terus diperkuat agar manfaat investasi ini dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat.

“Ini sejarah baru. Semoga langkah Danantara di Makkah menjadi awal dari transformasi besar pelayanan haji dan umrah Indonesia yang lebih mandiri, berkualitas, dan berkeadilan,” pungkas Fahira Idris

KEYWORD :

Akuisisi Hotel Pelayanan Haji Fahira Idris kawasan Makkah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :