Kamis, 18/12/2025 21:40 WIB

Akhir November 2025, APBN Defisit Rp560 Triliun





Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, kondisi defisit tersebut masih berada dalam batas aman dan sesuai dengan perencanaan fiskal

Mata Uang Rupiah pecahan seratus ribu. (Illustrasi-Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Hingga 30 November 2025, defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mencapai Rp 560,3 triliun atau setara 2,35% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, kondisi defisit tersebut masih berada dalam batas aman dan sesuai dengan perencanaan fiskal yang telah ditetapkan pemerintah. 

Menurut dia, desain APBN 2025 memang dirancang untuk tetap terkelola di tengah berbagai tantangan ekonomi.

"Pendapatan negara hingga akhir November 2025 tercatat mencapai Rp 2.351,5 triliun atau setara 82,1% dari proyeksi (outlook) APBN 2025 yang dipatok sebesar Rp 2.865,5 triliun," kata Purbaya, Kamis (18/12/2025).

Dari sisi penerimaan, realisasi pajak tercatat sebesar Rp 1.903,9 triliun atau 79,8% dari target Rp 2.387,3 triliun. Rincian penerimaan tersebut terdiri atas penerimaan pajak sebesar Rp 1.634,4 triliun atau 78,7% dari proyeksi, serta penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp 269,4 triliun atau 86,8% dari target.

Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terealisasi Rp 444,9 triliun atau 93,2% dari proyeksi yang telah ditetapkan. Dari sisi belanja negara, realisasi hingga 30 November 2025 mencapai Rp 2.911,8 triliun atau setara 82,5% dari total proyeksi belanja APBN sebesar Rp 3.527,5 triliun.

Belanja pemerintah pusat tercatat sebesar Rp 2.116,2 triliun atau 79,5% dari target Rp 2.663,4 triliun. Secara rinci, belanja kementerian dan lembaga terealisasi Rp 1.110,7 triliun atau 87,1% dari proyeksi, sedangkan belanja nonkementerian dan lembaga mencapai Rp 1.005,5 triliun atau 72,5% dari target.

Adapun realisasi transfer ke daerah tercatat sebesar Rp 795,6 triliun atau setara 92,1% dari proyeksi yang telah ditetapkan.

Dengan capaian tersebut, keseimbangan primer APBN 2025 tercatat defisit Rp 82,2 triliun. Menkeu Purbaya menjelaskan keseimbangan primer merupakan indikator penting untuk menilai kemampuan negara dalam mengelola utang.

Meski masih mencatatkan defisit, ia menegaskan kondisi keseimbangan primer tetap berada dalam kendali pemerintah. Menurutnya, capaian tersebut mencerminkan pengelolaan APBN yang tetap prudent di tengah tekanan dan dinamika ekonomi global.(ant)

KEYWORD :

Defisit APBN Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :