Kondisi saat Jakarta di guyur hujan (Foto: Istimewa/Jurnas)
Jakarta, Jurnas.com - Menjelang penutupan tahun, banyak orang sudah mempersiapkan diri untuk berlibur di momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sayangnya, kondisi alam akhir-akhir sedang tidak bersahabat, kerap tidak menentu, bahkan ekstrem.
Karena itu, penting untuk berjaga-jaga agar liburan tetap asyik tanpa harus kecewa dengan hujan ekstrem, serta perjalanan tetap aman dan nyaman.
Akademisi vokasi Universitas Airlangga (Unair), Novianto Edi Suharno, membagikan sejumlah panduan berdasarkan pengamatan dan analisis terkini. Dia menekankan, keselamatan harus jadi prioritas utama.
"Kemungkinan kita masih juga punya waktu untuk mengunjungi di lain waktu atau lain bulan," kata Novianto dikutip dari laman resmi Unair pada Kamis (18/12).
Dia menyarankan agar calon wisatawan terus melakukan pemantauan terhadap informasi dari BMKG, khususnya untuk wilayah destinasi tujuan. Pemilihan sarana transportasi juga perlu pertimbangan matang, dengan memprioritaskan moda yang relatif aman.
Aspek akomodasi juga perlu perhatian khusus. Dia menyarankan untuk memilih tempat menginap dengan kebijakan pembatalan dan pengembalian dana yang fleksibel.
"Bisa kereta api misal, kemudian kalau pakai kendaraan pribadi, disesuaikan jenis kendaraan dengan destinasi, kalau ke gunung jangan pakai sedan," kata dia.
"Kemudian pilih pemesanan akomodasi yang fleksibel untuk pembatalan dan refund. Jadi karena cuaca yang sulit diprediksi kita bisa pilih last minute booking saat kondisi cuaca sudah jelas," dia menambahkan.
Dalam pemilihan destinasi, destinasi indoor seperti museum, pusat perbelanjaan, galeri seni, atau pertunjukan dalam gedung dinilai lebih resilien.
"Kalau ke alam itu usahakan memiliki kawasan konservasi yang memang sudah memiliki manajemen konservasi, tata kelola yang baik jadi infrastrukturnya itu jelas ada rute evakuasi dan juga punya peringatan dini untuk bencana," ujar dia.
Tak hanya perencanaan matang, Novianto juga menyebutkan beberapa kiat-kiat jika wisatawan terlanjur terjebak dalam kondisi ekstrem ketika telah tiba di destinasi wisata.
"Pahami titik evakuasi. Hentikan aktivitas jika memang tidak memungkinkan. Misal di gunung ada badai, protokol utamanya hentikan pendakian," ujar Novianto.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Liburan Nataru Natal dan Tahun Baru Tips Aman Liburan Novianto Edi Suharno

























