Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya intervensi berbagai pihak, khususnya orang tua, dalam mendampingi anak pada usia 0-5 tahun.
Menurut Menkes Budi, fase ini krusial dalam tumbuh kembang anak. Periode ini pula yang menentukan kemampuan berpikir serta kesehatan anak di masa depan. Karena itu, pemenuhan hak hidup dan kesehatan anak usia dini menjadi fondasi utama.
"Usia 0–5 tahun adalah fase yang sangat menentukan, apakah seseorang kelak dapat tumbuh menjadi manusia dewasa yang sehat, cerdas, dan mampu berkontribusi bagi bangsa, termasuk terhadap peningkatan pendapatan per kapita," kata Menkes Budi dalam kegiatan 2025 International Symposium on ECED di Jakarta pada Rabu (17/12).
Menkes menambahkan bahwa fokus utama harus diarahkan pada upaya menjamin anak-anak dapat hidup dan tumbuh sehat. Sehingga, kolaborasi lintas stakeholder cukup vital pada periode tersebut.
"Kita harus bertindak sangat cepat. Jika tidak, kita berisiko melewatkan bonus demografi Indonesia, dan ini adalah tanggung jawab kita kepada anak-anak," ujar dia.
Pemerintah menekankan komitmen terhadap pembangunan anak usia dini melalui RPJP 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029, dengan menjadikan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) sebagai salah satu indikator kinerja utama.
Adapun tahap kedua Rencana Aksi Nasional PAUD Holistik Integratif 2025–2029 juga akan segera diluncurkan sebagai kerangka kolaborasi multisektor.
Senada, CEO Tanoto Foundation, Benny Lee, mengatakan bahwa periode awal kehidupan merupakan fase paling menentukan dalam perjalanan hidup seseorang, mulai dari perkembangan otak, kesehatan, hingga pembentukan karakter.
"Di fase inilah fondasi kapasitas manusia dibentuk, dan dampaknya berlangsung sepanjang hayat. Karena itu, dibutuhkan ekosistem yang benar-benar mendukung, bukan hanya oleh satu institusi, melainkan melalui kolaborasi semua pihak," kata Benny.
Benny menambahkan bahwa fokus Tanoto Foundation saat ini adalah mendorong penguatan ekosistem yang menyeluruh bagi anak usia dini dan keluarga.
"Bagi Tanoto Foundation, pengembangan anak usia dini merupakan investasi utama. Kami percaya bahwa ketika pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, dan sektor filantropi bekerja bersama, dampak yang dihasilkan akan jauh lebih besar dan berkelanjutan," dia menambahkan.
UNESCO (2022) mencatat hanya sekitar dua pertiga anak usia 36–59 bulan di dunia yang berkembang sesuai tahapannya, sementara UNICEF melaporkan lebih dari separuh anak pernah mengalami kekerasan berat.
Di Indonesia, angka stunting nasional masih berada di level 19,8 persen. Sementara Badan Pusat Statistik (2025) menunjukkan Angka Partisipasi Kasar PAUD tercatat masih relatif rendah, yakni 36 persen, yang juga disertai tantangan pada kualitas dan kapasitas pendidik PAUD.
Data ini menunjukkan masih lebarnya kesenjangan, mulai dari akses layanan dan kualitas pengasuhan hingga lemahnya koordinasi lintas sektor dalam pembangunan anak usia dini.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Pengasuhan Anak Anak Usia Dini

























